Nah, yang menarik, pencapaian Benevento itu ternyata mirip dengan sukses Liverpool yang memastikan sebagai juara Liga Inggris 2019/20 ketika kompetisi masih menyisakan 8 pertandingan. Liverpool bahkan menjadi juara tercepat dalam sejarah Liga Inggris.
Uniknya lagi, bukan hanya itu kemiripan Benevento dengan sang juara Premier League. Tapi ada beberapa kemiripan yang lain.
Seperti Liverpool yang unggul jauh dari Manchester City, klub berlogo "nenek sihir mengendarai sapu terbang" sehingga dijuluki Gli Stregoni alias penyihir ini juga unggul jauh dari pesaingnya di klasemen Serie B. Â
Ketika memastikan promosi ke Serie A, Benevento mengoleksi 77 poin dan unggul 24 angka atas tim peringkat dua, Crotone. Kala itu, mereka juga baru sekali kalah (dikalahkan Pescara) yang merupakan tim papan bawah.
Bukankah ini sama persis dengan Liverpool yang sebelum juara hanya kalah sekali dari Watford yang merupakan tim "pejuang degradasi". Bahkan, skor kalahnya pun mirip. Sekali kalah langsung telak. Bila Liverpool kalah 0-3, Benevento kalah 0-4.
Kesamaan lainnya, entah apakah ini sebuah kemiripan yang disengaja ataukah memang kebetulan belaka. Setelah memastikan promosi, Benevento langsung kalah telak, 0-3 dari Crotone (4/7) yang merupakan tim peringkat dua.
Bukankah Liverpool juga begitu. Setelah dipastikan juara, beberapa hari kemudian, The Reds kalah telak 0-4 dari Manchester City.
Satu lagi, setelah dipastikan promosi, rekor Benevento yang selalu menang di kandang pada musim ini, akhirnya terhenti setelah ditahan imbang Venezia 1-1 (11/7).
Saya jadi teringat dengan hasil 1-1 yang didapat Liverpool kala menjamu Burnley dan membuat rekor kemenangan 100 persen mereka di Anfield menjadi ternoda. Ah, mungkin cuma kesamaan yang kebetulan saja.
Terlepas dari beberapa kesamaan dengan Liverpool, tantangan besar kini tengah menunggu Inzaghi dan Benevento di Liga Serie A Italia musim 2020/21 mendatang.
Benevento tentu tidak ingin kembali mengulang pengalaman pahit di musim 2017/18. Di musim itu, mereka promosi ke Serie A untuk kali pertama,. Yang terjadi, mereka langsung terdegradasi lagi pada akhir musim.