Mungkin karena pekerjaan yang biasanya ditekuni kini sedang sepi atau bahkan mungkin sedang 'dirumahkan' oleh majikan mereka, lantas berjualan takjil menjadi pilihan demi asap dapur tetap mengepul.
Saya pun mencoba mampir ke beberapa penjual yang kebetulan saya lewati. Mampir untuk membeli makanan takjil dagangan mereka .
Nah, salah satu hobi saya ketika membeli takjil ataupun membeli makanan di pinggir jalan adalah mengobrol dengan pembelinya. Itu mungkin sudah bawaan karena dulu bekerja mewawancara orang/narasumber.
Sembari memilih makanan takjil yang akan dibeli, saya terbiasa bertanya beberapa hal. Semisal mulai jualan jam berapa, apakah jualan mereka ramai pembeli, hingga apakah berjualan gorengan pas Ramadan saja ataukah sebelumnya sudah berjualan.
Dari pertanyaan-pertanyaan itu, saya mendapati beragam jawaban. Ada ibu yang bercerita bila baru berjualan takjil di bulan Ramadan tahun ini. Sebelumnya tidak. Penyebabnya, pekerjaan suaminya sebagai tukang ojek online sepi orderan karena wabah Covid-19.
Ada pula ibu penjual gorengan yang mengaku dulunya tinggal di wilayah Porong, Sidoarjo yang terendam lumpur, lantas berpindah dan kini jualan gorengan. Plus membuat sayuran dan lauk-pauk takjil di bulan Ramadan ini.
Ketika mengobrol dengan ibu ini, saya sempat tercenung ketika dia kemudian balik bertanya ke saya. Dia bertanya begini:
"Mas, nanti pas sudah PSBB, penjual seperti saya apakah masih boleh berjualan? Soalnya saya khawatir tidak bisa berjualan. Sementara saya dan suami sekarang hanya mengandalkan hasil jualan ini untuk bertahan hidup".
Merujuk obrolan dengan ibu-ibu para penjual takjil tersebut, saya merasa sudah menentukan pilihan tepat ketika membeli beberapa dagangan mereka.
Mungkin, bagi orang lain, saya sedang kalap belanja makanan. Lha wong beberapa makanan saya beli sehingga membuat tempat gantungan barang di motor saya mendadak penuh.
Ada bungkusan berisi sayur asem, pepes tongkol, sayur sop, dan perkedel. Ada pula beberapa gorengan seperti ote-ote, tahu isi, dan pisang goreng. Juga es degan dan es jeruk pesanannya anak-anak.Â