Satu lagi alasan mengapa tidak ada Big European Night di Anfield saat melawan Atletico adalah lini serang yang tampil kurang ganas. Padahal, Liverpool dituntut membuat minimal 2 gol untuk bisa membalik ketertinggalan 0-1 di leg I.
Ya, tidak hanya lini pertahanan, lini depan Liverpool memang juga kurang ganas dalam beberapa pertandingan terakhir. Sejak kalah dari Atletico di leg pertama, Liverpool hanya bisa membuat 5 gol dalam lima pertandingan. Liverpool tidak pernah mampu menang dengan selisih dua gol. The Reds menang dengan skor tipis, 3-2 atas West Ham United dan 2-1 atas Bournemouth.
Karenanya, melawan Atletico, kekhawatiran itu sempat mencuat sebelum pertandingan. Muncul pertanyaan, bisakah Liverpool menang dengan selisih 2 gol melawan Atletico yang pastinya akan menutup rapat pertahanannya.
Dan benar adanya, terlepas dari permainan rapi Atletico dalam bertahan, trio Sadio Mane, Roberto Firmino dan Mo Salah yang diharapkan bisa 'meledak', kesulitan menjebol gawang Atletico dalam dua pertandingan.
Apalagi setelah Atletico mencetak gol lalu menyamakan skor 2-2. Liverpool harus mencetak 2 gol dalam waktu 15 menit. Meski Klopp menambah lini serang dengan memasukkan Origi dan Minamino, tetapi tidak ada gol tercipta.
Tidak ada pemain pengganti yang bisa mengubah situasi
Dalam pertandingan penting seperti pagi tadi, sebuah tim harus memiliki plan B ketika plan A alias rencana utama, tidak bekerja sesuai harapan. Nah, plan B ini bisa dimainkan oleh pengganti yang masuk di tengah pertandingan.
Sayangnya, di pertandingan pagi tadi, Liverpool tidak memiliki pemain pengganti yang ketika dia masuk ke lapangan, langsung mampu mengubah warna serangan.
Origi yang biasanya punya hoki, kali ini tidak bisa berbuat banyak. Begitu juga Minamino yang diharapkan menambah daya serang seperti ketika membela klub lamanya Salzburg, masih harus berusaha mendapatkan kepercayaan dari rekan setimnya di lapangan.
Musim lalu, Liverpool punya Xherdan Shaqiri. Sayangnya, musim ini dia lebih banyak berada di luar lapangan demi memulihkan cederanya. Juga ada Naby Keita yang sayangnya pula harus menepi karena cedera.
Situasi ini menjadi pesan bagi manajemen Liverpool. Bahwa, musim depan, mereka harus membeli pemain serang baru untuk menambah variasi serangan. Terlebih bila Mane-Firmino-Salah sedang 'macet'.
Â
Atletico tampil sempurna, terutama Jan Oblak
Terlepas dari tiga faktor di atas, tersingkirnya Liverpool juga karena lawannya memang sedang tampil bagus. Ya, terlalu naif bila tidak memuji penampilan apik Atletico. Atletico membuktikan, mereka bisa menjadi tim yang lebih berbahaya ketimbang Barcelona.