Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mencoba Move On dari Trauma Kehilangan Hewan Kesayangan

2 Maret 2020   11:11 Diperbarui: 8 April 2021   15:56 5717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencoba move on dari trauma kehilangan binatang kesayangan bisa dilakukan dengan memelihara binatang yang sama. Meski, itu tidak akan menghilangkan kenangan/Foto: hadi santoso

Kata tetangga saya, dia dulu memasukkan kandang karena khawatir bila kucingnya 'main kejauhan' dan tidak bisa kembali.

Padahal, kucing usia satu tahunan, yang memang kucing rumahan, mereka tidak terbiasa 'main jauh'. Palingan berlarian di depan rumah, menaiki pohon, ataupun tidur di tempat yang sejuk.

Pada akhirnya, rutinitas seperti ketika merawat Boni dulu pun kembali terulang. Rutinitas membersihkan kandang dan asupannya, membeli makan kucing, hingga memanggil-manggil namanya bila waktunya makan ataupun tidur malam.

Mungkin, cara terbaik untuk move on dari kehilangan binatang kesayangan, adalah dengan kembali memelihara binatang sejenis. Meski juga kadang tersembul kekhawatiran. Khawatir bila kelak mendadak ada kucing galak yang mengacaukan ketenangan mereka.

Namun, bagaimanapun, kehadiran dua kucing yang oleh anak saya diberi nama Cero (yang ini berwarna oranye besar mirip tokoh  Garfield) dan Bombina (yang ini berwarna hitam paduan putih seperti musang) itu belum mampu menghilangkan kenangan pada Boni. Kucing paling keren yang telah tiada itu.

Sebagai penutup, pesan saya buat sampean yang masih punya binatang peliharaan, jaga dan sayangilah mereka sebaik mungkin. Sebab, kita tidak pernah tahu kapan akan berpisah dengan mereka. Dan itu bikin sedih. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun