Toh, fakta tidak bisa diingkari. Kesuksesan memimpin Liverpool jadi juara Liga Champions 2019, juara Piala Super Eropa dan juara FIFA Club World Cup, menjadi penegas bahwa penampilan Hendo lebih oke dari pemain lainnya. Dia juga menyamai pencapaian Gerrard ketika membawa Liverpool juara Eropa pada 2005 silam.
Bahkan, bila nanti Liverpool memastikan tampil sebagai juara Liga Inggris musim 2019/20, Hendo sudah bisa lepas dari bayang-bayang Gerrard. Sebab, dia akan menjadi kapten pertama Liverpool yang bisa mengangkat trofi Premier League sejak tahun 1990 silam. Gerrard pun hanya nyaris. Â
Dalam wawancara dengan premierleague.com, mantan penyerang tajam Timnas Inggris yang kini menjadi pundit sepak bola, Alan Shearer, tidak ragu menyebut Henderson sebagai pemain terbaik Liga Inggris di musim ini.
Shearer memasukkan nama Hendo dalm Team of The Week versinya setelah tampil hebat saat Liverpool mengalahkan Southampton 4-0 pada akhir pekan kemarin (1/2). "Henderson pemain terbaik pilihan saya di musim ini," ujar Super Al, julukan Shearer kala masih aktif bermain.
Melihat pencapaian hebat Henderson sekarang ini, itu merupakan buah manis dari kerja kerasnya selama bertahun-tahun. Kerja keras untuk tampil konsisten, bebas cedera, sekaligus membuat para peragunya terdiam.
Lalu, apa pelajaran dari kisah Henderson tersebut?
Andai dulu Henderson mudah baper ketika dirinya dicemooh. Andai dia down ketika dianggap tidak bisa jadi pemain hebat seperti Gerrard dicap sebagai pemain 'kaca' yang rentan cedera, ataupun tukang blunder, kita tidak akan pernah melihat Henderson seperti sekarang.
Ya, apa yang dicapai oleh Henderson seperti sekarang, itu merupakan hadiah besar dari perjuangannya dalam menjaga standar pekerjaannya. Hingga, pengakuan pada kinerja dan kualitasnya pun datang dengan sendirinya. Salam.