Nah, yang tidak banyak orang tahu, selain menjadi pesepak bola, Sheva juga aktif di dunia politik. Sejak tahun 1990-an, dia bersama beberapa pemain Dynamo Kyiv, secara terbuka menyatakan dukungan untuk Partai Social Demokrat Ukraina.Â
Lantas, ketika Pemilihan Presiden Ukraina 2004 Shevchenko mengumumkan dirinya mendukung Viktor Yanukovych.
Lalu, ketika pensiun pada 28 Juli 2012, Sheva mengumumkan dirinya mundur dari sepak bola untuk terjun ke 'lapangan' politik praktis. Padahal, dia sempat berstatemen ke media bahwa setelah karier bermainnya, dirinya ingin menjadi pelatih.
"Ini (sepak bola) adalah dunia yang saya mengerti, dunia yang ingin saya tinggali," ujarnya kepada wartawan.
Sheva lantas bergabung dengan Partai Ukraine-Forward! (wujud baru Partai Sosial Demokrat Ukraina). Dia berniat ikut dalam pemilihan parlemen.Â
Sayangnya, dalam pemilihan legislatif (parlemen) Ukraina pada Oktober 2012, partainya gagal mengirimkan perwakilan ke parlemen setelah hanya meraih 1,58 persen suara.
Momen itu dimanfaatkan Asosiasi Sepak Bola Ukraina (UAF) untuk mendekati Sheva. Pada November 2012, UAF mengirimkan proposal untuk menawari Sheva sebagai pelatih timnas Ukraina. UAF mengidamkan Sheva bisa memimpin timnas sepak bola negaranya.
Pastinya bakal terdengar keren bila Sheva, sang top skor sepanjang masa Timnas Ukraina, bisa menjadi pelatih Ukraina. Namun, proposal itu ternyata ditolak oleh Sheva. Dia rupanya masih ingin 'berdamai dengan hatinya' usai gagal di panggung politik.
UAF rupanya belum menyerah untuk membujuknya. Berselang empat tahun kemudian, UAF akhirnya berhasil mendapatkan hati Sheva. Mantan penyerang yang dulunya dijuluki "Peluru Ukraina" ini akhirnya bergabung dengan Timnas Ukraina.
Gagal di dunia politik rupanya membuat Sheva 'menjilat ludahnya sendiri'. Dia akhirnya kembali ke dunia yang membesarkan namanya. Ya, dia kembali ke lapangan sepak bola. Pada 16 Februari 2016, Sheva dipercaya menjadi asisten pelatih Timnas Ukraina. Dia mendampingi pelatih sarat pengalaman, Mykhaylo Formenko.
Cerita berikutnya, Shevchenko rupanya memang ditakdirkan untuk memberikan potensi terbaik dirinya bagi negaranya lewat sepak bola. Bukan di jalur politik.