Lha wong tahun ini, Marcus/Kevin sudah meraih 8 gelar BWF World Tour. Jumlah itu menyamai pencapaian terbanyak mereka tahun lalu yang juga sudah menjadi rekor.Â
Nah, masih ada dua turnamen tersisa di tahun ini. Bila kembali menjadi juara di salah satu turnamen saja, Minnions mengukir rekor sebagai pemain/pasangan dengan rekor raihan gelar terbanyak dalam satu tahun sepanjang sejarah.Â
Sempat beberapa kali mengalami episode buruk, bangkit lewat introspeksi
Apa yang membuat Marcus dan Kevin bisa juara di hampir semua turnamen BWF World Tour yang mereka ikuti? Sebenarnya, tidak melulu karena kualitas permainan. Mereka memang punya skill permainan kelas dunia yang membuat mereka bisa awet berbulan-bulan sebagai BWF Mens Double world number 1.Â
Namun, bila sekadar mengandalkan skill, rasanya akan sulit bertahan lama. Sebab, lawan-lawan mereka pastinya juga telah memelototi cara mereka bermain. Apa susahnya. Lha wong tinggal melihat rekaman video saat mereka bermain.
Apalagi, di era bulutangkis sekarang yang persaingannya super ketat dengan lawan-lawannya ya cuma itu-itu saja, mengandalkan skill saja tidak cukup. Sebab, lawan-lawan mereka juga pasti terus mengasah skill. Mereka pasti terus mencari kelemahan Marcus/Kevin.
Pemain-pemain ganda putra dunia juga pastinya sangat termotivasi mengalahkan Marcus/Kevin. Sebab, bila bisa mengalahkan ganda putra rangking 1 dunia, tentunya itu akan menjadi 'promosi' kilat untuk menaikkan reputasi mereka. Siapa yang mengalahkan Minnions, pastinya akan langsung diperhitungkan. Karenanya, jangan heran bila semua pemain termotivasi bisa mengalahkan mereka. Â
Dan memang, Marcus dan Kevin sempat mengalami beberapa 'episode pahit' di tahun ini. Mereka tidak selalu juara. Mereka sempat merasakan betapa persaingan sektor ganda putra sangat ketat. Merasakan kekalahan. Bahkan, mereka sempat diragukan bisa meraih banyak gelar seperti tahun lalu.
Mereka gagal di All England 2019 pada awal Maret 2019. Datang dengan status juara di dua edisi sebelumnya dan memburu hat-trick (juara tiga kali beruntun) di turnamen tertua ini, siapa sangka, mereka malah langsung tersingkir. Marcus/Kevin kalah dari ganda Tiongkok juara dunia 2017, Liu Cheng/Zhang Nan lewat rubber game 19-21, 22-20, 17-21 di putaran pertama.
Sebulan kemudian, di Kejuaraan Asia 2019 (Badminton Asia Championship 2019), Marcus dan Kevin juga tak mampu juara. Mereka kalah di final dari ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.