Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Mengapa Banyak Orang Berpihak pada PB Djarum, Bukan KPAI?

9 September 2019   11:06 Diperbarui: 12 September 2019   12:02 14362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor kedua, mengapa banyak orang berdiri untuk PB Djarum? 

Karena audisi PB Djarum selama ini sudah terbukti mampu menemukan bakat-bakat mumpuni di bulutangkis. Ada banyak atlet PB Djarum yang lantas masuk Pelatnas dan membela Indonesia. Tak sekadar masuk Pelatnas, mereka juga bolak-balik membanggakan Indonesia di pentas dunia.

Sampean (Anda) pernah dengar nama Maria Kristin? Atlet dari Tuban, sebuah kota di Jawa Timur ini pernah melambungkan nama Indonesia di Olimpiade. Ditempa di PB Djarum lalu masuk Pelatnas, Maria Kristin lantas meraih medali perunggu Olimpiade 2008. Dialah tunggal putri terakhir Indonesia yang meraih medali di Olimpiade.

Sampean pasti juga kenal dengan nama Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir yang meraih medali emas Olimpiade 2016 di nomor ganda campuran. Sampean juga pasti akrab dengan nama Mohammad Ahsan, sang juara dunia tiga kali bersama Hendra Setiawan. Ahsan juga didikan PB Djarum.

Badminton Lover juga pastinya paham dengan sosok "tengil" bernama Kevin Sanjaya Sukamuljo. Ganda putra ranking 1 dunia ini juga awalnya memeluh keringat di lapangan PB Djarum.  

Bahkan, nama-nama itu bisa menjadi lebih panjang. Masih ada nama Leo Rolly Carnando dan Indah Cahya Sari Jamil yang merupakan juara dunia junior 2019 di ganda campuran.

Ada pula Febriana Dwipuji Kusuma dan Ribka Sugiarto dan yang merupakan ganda putri juara Asia Junior 2018. Serta Rehan Naufal Kusharjanto dan Siti Fadia Silva yang merupakan juara ganda campuran Asia Junior 2017.

Nama-nama tersebut kini baru berusia 18 tahun dan 19 tahun. Mereka kini penghuni Pelatnas dan semuanya masa depan bulutangkis Indonesia. Dan mereka merupakan alumni audisi umum PB Djarum.

Memang, PB Djarum Kudus bukan satu-satunya klub bulutangkis di Indonesia yang berhasil menghasilkan banyak pemain hebat. Masih ada PB Jaya Raya, PB Tangkas Intiland, PB SGS PLN Bandung, PB Mutiara Cardinal Bandung dan PB Exist.

Namun, harus diakui, PB Djarum selama ini telah memberikan sumbangsih besar bagi prestasi bulutangkis bangsa ini. Karenanya, wajar bila warganet dan pecinta bulutangkis khawatir dengan akan berakhirnya audisi umum bulutangkis tersebut.

Lalu, mengapa dalam polemik ini KPAI malah "sepi" pendukung?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun