Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jalanan dan Media Sosial, Ujian Meredam Marah Selama Ramadan

26 Mei 2019   22:55 Diperbarui: 26 Mei 2019   23:02 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin, ketika kita berangkat dari rumah, kita akan bersabar di jalan. Namun, ketika tiba-tiba mendapati kelakuan orang lain yang nyeleneh, kita mendadak kehilangan ketenangan,  marah dan mengumpat orang lain.

Bayangkan bila ketika berkendara di jalan, mendadak ada orang merokok dan asapnya berhamburan ke muka kita. Bayangkan bila ketika mendadak ada orang yang meludah dan ludahnya "nyangkut" di kendaraan kita. Belum lagi bila ada pengendara di depan kita yang berhenti mendadak ataupun mendadak belok, atau juga pasang lampu sein kiri tetapi belok kanan.

Belum lagi bila tengah mengisi bensin di SPBU. Bayangkan bila sampean tengah mengantre dan akan mendapat giliran, mendadak ada orang yang menyerobot antrean karena alasan terburu-buru. Atau ketika petugas SPBU nya memberikan uang kertas kembalian yang sudah kusam dan lepek, bahkan ada tambalan lakbannya karena sobek.

Semua kejadian yang sangat mungkin terjadi di jalan itu, sungguh tidak mudah dihadapi. Terkadang bikin emosi. Bila mengalami hal seperti itu, kita mendadak kehilangan sabar, menjadi marah dan mengumpat orang lain.

Lalu harus bagaimana agar kita tidak mudah marah di jalan? 

Ketika kita berangkat dari rumah dengan tenang, seharusnya itu membuat kita bisa tenang menghadapi apapun yang bisa terjadi di jalan. Selain itu, berangkat menuju tempat kerja lebih pagi, akan membuat kita lebih kalem. Sebaliknya, bila berangkat terburu-buru, kita cenderung menjadi pemarah bila mendapati kejadian "aneh" di jalan.

Media Sosial juga menjadi ujian sabar

Selain jalanan, media sosial juga menjadi ujian agar kita tidak lekas marah ataupun berseteru dengan orang lain 

Memang, di media sosial, kita tidak akan menemukan kejadian "aneh bin ajaib" seperti di jalan. Di media sosial, kita hanya akan menemukan tulisan,  tautan berita, video ataupun desain grafis. Namun, semua hal yang kelihatannya sepele itu, bisa berpotensi membuat kita marah dan gegeran dengan orang lain.

Semisal ketika membaca status tulisan orang lain di media sosial, kita bisa baper (bawa perasaan) lantas membalas tulisan itu dengan respons ketus. Lantas, terjadilah "perang" di media sosial. 

Atau ketika ada orang menyebarkan tautan berita yang ngawur, itu juga bisa menjadi awal perseteruan di media sosial. Bila kita ingin mengingatkan orang tersebut, bukan tidak mungkin membuat perseteruan makin panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun