Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Serunya Berlari Sembari Rekreasi di Mandiri Jogja Marathon 2019

21 Mei 2019   16:27 Diperbarui: 21 Mei 2019   16:53 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Medali Mandiri Jogja Marathon keren/Foto: Facebook Iwan Palit

Meski, lagi-lagi, pertimbangan utamanya ikut serta di MJM 2019 sebenarnya karena faktor Jogja. Sebelumnya, sekira tahun lalu, ketika di kota tempat tinggalnya pernah digelar event lari yang juga menempuh rute berkeliling kota, Iwan mengaku kurang tergugah untuk ikut karena merasa sudah hafal rutenya. 

"Kalau dibandingkan dengan ini (MJM 2019), seperti suasana desa vs suasana metropolitan. Sangat jauh. Kalau di Jogja Marathon ini selain berlari, saya juga bisa refreshing," sambung dia.

Lebih dari Sekadar Lomba, Mandiri Jogja Marathon Bisa Mendukung Pariwisata 

Ya, peserta Mandiri Jogja Marathon 2019 memang tidak hanya berlari. Mereka tak hanya berlomba menjadi yang paling awal mencapai garis finish. Tidak hanya itu. Karena memang, Mandiri Jogja Marathon lebih dari sekadar lomba. 

Sebab, Mandiri Jogja Marathon 2019 yang terdiri dari lomba Full Marathon, Half Marathon, 10km, dan 5km, menawarkan rute dengan tradisi dan alam Yogyakarta sebagai latar belakang lomba. Sehingga, sembari berlari, peserta juga bisa memanjakan mata mereka.

Contohnya pelari yang tampil di kategori Full Marathon, mereka melintasi 13 desa dan tiga daerah tujuan wisata utama di Jogja seperti Candi Prambanan, Candi Plaosan dan Monumen Taruna. Termasuk juga memandang gugusan Gunung Merapi. Dalam hal pemilihan rute, pihak penyelenggara memang mempertimbangkan kenyamanan para pelari.

Para pelari melintasi areal persawahan yang memanjakan mata/Foto Iwan Palit
Para pelari melintasi areal persawahan yang memanjakan mata/Foto Iwan Palit
Tahun ini, MJM 2019 yang digelar pada 28 April lalu, diikuti 7.500 pelari dari sembilan (9) negara. Sebanyak 670 pelari tampil di kategori full marathon sejauh 42 kilometer, 1.530 pelari di kategori half marathon sejauh 21 kilometer, 2.280 pelari mengikuti kategori 10K dan lebih dari 3 ribu pelari di kategori 5K. 

Menariknya, sebanyak 85,31% peserta berasal dari luar Yogyakarta. Itu menjadi penegas bahwa Jogja memang memiliki daya tarik sehingga pelari-pelari asal luar Jogja bahkan luar negeri, ikut serta.

Nah, dengan rute lari yang memungkinkan pelari melintasi spot-spot wisata utama di Jogja, Mandiri Jogja Marathon 2019 bisa menjadi wahana mengenalkan potensi pariwisata Indonesia ke kancah global. Para pelari mancanegara yang belum pernah datang ke Jogja, bisa melihat dari dekat betapa eksotisnya suasana Jogja.

Sebuah pengalaman yang tentunya tidak akan mereka simpan sendiri. Sangat mungkin, sepulang ke negara asalnya, mereka akan menceritakan pengalaman keseruan berlari di Mandiri Jogja Maraton 2019 kepada keluarga dan kawan-kawannya. Tentunya itu bisa menjadi promosi pariwisata efektif yang untuk Jogja dan juga Indonesia. Siapa tahu, mereka akan tertarik untuk berpartisipasi di MJM tahun depan.

Keramahan Masyarakat Jogja Jadi Nilai Plus MJM 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun