Sebagai peserta, Iwan Palit juga telah merasakan keseruan berlari di Mandiri Jogja Marathon 2019. Gambaran yang diimpikannya tentang MJM 2019, memang sesuai ekspektasinya. Selain menikmati pemandangan sawah dan nuansa pedesaan, dia juga terkesan dengan sambutan masyarakat Jogja yang disebutnya sangat luar biasa.
Dia menceritakan, ketika start jam 5 pagi, setelah berlari kurang lebih 15-20 menit, ada banyak masyarakat yang menyambut dan menyemangati pelari MJM 2019. "Awalnya saya sedikit heran, kok sampai begitu antusiasnya. Kita lari, mereka yang teriak-teriak semangat sambil kasih tos ke peserta," kenangnya.
Bahkan, ketika melanjutkan berlari, Iwan mendapati ada banyak pos di mana ada masyarakat yang menyambut pelari dengan berbagai atraksi. Ada yang menggelar musik tradisional lengkap dengan kostum punakawan, ada yang menyambut dengan kostum abdi dalem kraton kas Jawa, ada juga yang menyambut dengan tarian Jawa.Â
"Banyak peserta yang nyempetin selfie sama mereka. Tapi, aku gak enek seng motok ne. Budal dewe soale (tapi, saya tidak ada yang mengambilkan gambar, karena berangkat sendirian)," ujarnya.
Selain itu, ada juga satu pos water station yang menyediakan jajan pasar lengkap. Para pelari bisa berhenti dan tinggal memilih berbagai macam jajanan pasar khas Jogja sembari mengisi energi.
Medali yang Keren
Mandiri Jogja Marathon 2019 bisa dibilang paket lengkap. Pelari tidak hanya puas bisa berlari sembari refreshing menikmati pesona Jogja, serta merasakan kehangatan sambutan masyarakatnya.
"Kawan saya yang sudah ikut beberapa event lari, bilang medalinya sangat keren. Ada penarinya. Tentu saja akan saya koleksi. Maunya punya koleksi medali dari berbagai event," terangnya.
Dengan pengalaman seru yang dirasakan, para pelari yang berpartisipasi di MJM 2019, pastinya tertarik untuk kembali berlari di Jogja di tahun depan. Iwan pun begitu. Dia mengaku puas bisa ikut berlari di Mandiri Marathon Jogja 2019 sebagai event lari pertama yang diikutinya.