Meski, lagi-lagi, pertimbangan utamanya ikut serta di MJM 2019 sebenarnya karena faktor Jogja. Sebelumnya, sekira tahun lalu, ketika di kota tempat tinggalnya pernah digelar event lari yang juga menempuh rute berkeliling kota, Iwan mengaku kurang tergugah untuk ikut karena merasa sudah hafal rutenya.Â
"Kalau dibandingkan dengan ini (MJM 2019), seperti suasana desa vs suasana metropolitan. Sangat jauh. Kalau di Jogja Marathon ini selain berlari, saya juga bisa refreshing," sambung dia.
Lebih dari Sekadar Lomba, Mandiri Jogja Marathon Bisa Mendukung PariwisataÂ
Ya, peserta Mandiri Jogja Marathon 2019 memang tidak hanya berlari. Mereka tak hanya berlomba menjadi yang paling awal mencapai garis finish. Tidak hanya itu. Karena memang, Mandiri Jogja Marathon lebih dari sekadar lomba.Â
Sebab, Mandiri Jogja Marathon 2019 yang terdiri dari lomba Full Marathon, Half Marathon, 10km, dan 5km, menawarkan rute dengan tradisi dan alam Yogyakarta sebagai latar belakang lomba. Sehingga, sembari berlari, peserta juga bisa memanjakan mata mereka.
Contohnya pelari yang tampil di kategori Full Marathon, mereka melintasi 13 desa dan tiga daerah tujuan wisata utama di Jogja seperti Candi Prambanan, Candi Plaosan dan Monumen Taruna. Termasuk juga memandang gugusan Gunung Merapi. Dalam hal pemilihan rute, pihak penyelenggara memang mempertimbangkan kenyamanan para pelari.
Menariknya, sebanyak 85,31% peserta berasal dari luar Yogyakarta. Itu menjadi penegas bahwa Jogja memang memiliki daya tarik sehingga pelari-pelari asal luar Jogja bahkan luar negeri, ikut serta.
Nah, dengan rute lari yang memungkinkan pelari melintasi spot-spot wisata utama di Jogja, Mandiri Jogja Marathon 2019 bisa menjadi wahana mengenalkan potensi pariwisata Indonesia ke kancah global. Para pelari mancanegara yang belum pernah datang ke Jogja, bisa melihat dari dekat betapa eksotisnya suasana Jogja.
Sebuah pengalaman yang tentunya tidak akan mereka simpan sendiri. Sangat mungkin, sepulang ke negara asalnya, mereka akan menceritakan pengalaman keseruan berlari di Mandiri Jogja Maraton 2019 kepada keluarga dan kawan-kawannya. Tentunya itu bisa menjadi promosi pariwisata efektif yang untuk Jogja dan juga Indonesia. Siapa tahu, mereka akan tertarik untuk berpartisipasi di MJM tahun depan.
Keramahan Masyarakat Jogja Jadi Nilai Plus MJM 2019