Nah, selesai dari ATM, saya kembali beraktivitas. Namun, karena masih terpikir kejadian di ATM sebelumnya, sekira satu jam kemudian, saya lantas kembali ke ATM. Dan, betapa terkejutnya saya ketika mengecek saldo, hanya tersisa 250 rupiah saja. Seingat saya, sekitar 2 atau 4 juta lenyap.
Saya langsung terkejut luar biasa. Meski juga tidak habis pikir. Entah bagaimana caranya saldo bisa terkuras habis. Padahal saya awalnya hanya men-transfer 100 ribu. Pun, ketika keluar dari ATM di kejadian pertama, saya melihat tidak ada orang lain di luar bilik ATM. Tetapi yang jelas, urusan seperti ini tidak bisa dibuat main-main. Mungkin niatnya sepele, tetapi imbasnya bisa tidak terduga.
Saya kurang paham, apakah tindak kejahatan yang terjadi pada saya beberapa tahun lalu tersebut masuk dalam fraud rate jenis skimming, pishing ataupun malware atau malah tidak termasuk. Yang jelas, saya pernah memiliki pengalaman buruk di bilik ATM. Dan itu membuat saya menjadi lebih waspada ketika berurusan dengan transaksi non tunai. Jadi, waspadalah mulai sekarang. Jangan sampai menjadi korban baru. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H