Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Liverpool dan Peluang "Berlari Menjauh" di Malam Boxing Day

26 Desember 2018   08:37 Diperbarui: 26 Desember 2018   09:49 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roberto Firmino, siap tampil menghadapi Newcastle United/Foto: Twitter Liverpool

Sampean (Anda) masih ingat dengan Wayne Rooney? Meski tidak lagi bermain di Liga Inggris, Rooney ternyata masih perhatian pada liga sepak bola di negaranya tersebut. 

Akhir pekan kemarin, Rooney yang kini main di liga sepak bola Amerika Serikat, ikut berkomentar perihal rivalitas Liverpool dan Manchester City dalam perburuan gelar Liga Inggris ini.

Dan, sebagai pemain yang dibesarkan oleh Everton (yang merupakan city rivalnya Liverpool) dan juga besar di Manchester United (yang merupakan old rival-nya Liverpool), Rooney rupanya masih "alergi" pada Liverpool. Ketidaksukaan pemain berusia 33 tahun ini pada Liverpool, tercermin dari ucapannya yang dikutip oleh beberapa media.

Rooney berujar begini "Saya masih berpikir (Manchester) City akan menjuarai Premier League, mengingat lebih dari 10 tahun terakhir, saya melihat ada satu tim yang sudah dua kali gagal juara meski memimpin klasemen di saat natal dan itu adalah Liverpool".

Bagi para pendukung Liverpool, komentar Rooney itu bentuk kenyinyiran. Seolah dia tidak pernah percaya, Liverpool akan bisa menjuarai Liga Inggris musim 2018/19 ini. Padahal, Liverpool kini memimpin klasemen dengan cukup nyaman.

Ya, setelah selama beberapa pekan berkejar-kejaran sengit dengan Manchester City di puncak klasemen, akhir pekan kemarin, Liverpool akhirnya meninggalkan Manchester City. Liverpool menyambut periode natal dengan unggul 4 poin dari Manchester City. Liverpool 48 poin dan Manchester City 44 poin dari 18 pertandingan.

Menjauhnya Liverpool dari kejaran Manchester City itu terjadi setelah di luar dugaan, Manchester City yang dilatih pep Guardiola, takluk di kandang sendiri 2-3 dari Crystal Palace. Sementara Liverpool menang 2-0 di markas Wolverhampton pada Sabtu (22/12/2018).

Toh, seperti ujaran Rooney, selisih 4 angka itu belum membuat Liverpool mendapat jaminan juara di akhir musim. Masih ada 20 pertandingan tersisa. Dua di antaranya dimainkan pada sisa akhir tahun ini. Ya, periode natal dan pergantian tahun selalu menjadi periode sibuk bagi pesepak bola di Liga Inggris.

Rabu (26/12/2018) malam nanti, Liga Inggris akan memainkan pertandingan Boxing Day alias laga yang dimainkan sehari setelah natal. Sebanyak tujuh pertandingan akan dimainkan malam nanti. Dua diantaranya yakni Liverpool menjamu Newcastle United dan Manchester City away ke markas Leicester City.

Pertandingan melawan Newcastle United nanti malam akan menjadi kesempatan bagi Liverpool untuk terus memimpin klasemen dan menjaga jarak dari kejaran Manchester City.

Dan Rooney memang benar. Ini bukan kali pertama, Liverpool memimpin klasemen pada periode natal. Sebelumnya, di era Premier League, Liverpool juga pernah dua kali ada di puncak jelang pergantian tahun. Namun, di akhir musim di bulan Mei, The Reds gagal juara.

Toh, pelatih Liverpool, Juergen Klopp menyebut timnya kini berbeda. Situasinya juga berbeda dengan dulu. Klopp menyebut timnya tidak dalam posisi tertekan meski berada di puncak klasemen. Sebaliknya, pria asal Jerman ini menyebut anak asuhnya kini semakin matang dan lapar gelar.

"Saya tidak melihat ada tekanan. Kami tidak perlu memikirkan apa yang terjadi Mei nanti. Fokus kami sekarang adalah memenangi pertandingan melawan Newcastle United pada 26 Desember nanti. Kami harus mengeluarkan segala kemampuan untuk menang," ujar Klopp dikutip dari liverpoolfc.com.

Meski optimistis bisa memenangi pertandingan melawan Newcastle, Klopp menyebut timnya harus mewaspadai The Magpies--julukan Newcastle United. Menurutnya, dengan persaingan ketat di Liga Inggris, apapun bisa terjadi. Klopp mencontohkan betapa Manchester City di luar dugaan kalah 2-3 dari Crystal Palace di kandang sendiri.

"Saya tidak mengira dan juga tidak berharap, Manchester City akan kalah dari Crystal Palace. Tetapi, itu memberikan pesan jelas bahwa situasi seperti itu juga bisa terjadi pada kami. Itulah sepak bola. Saya sudah lama berada di sepak bola dan saya tahu, apapun bisa terjadi," sebut Klopp yang masih memburu trofi pertama untuk Liverpool.

The Reds tidak ada masalah dengan kebugaran pemain-pemain bintangnya. Nama-nama top seperti Mohamed Salah, Virgil van Dijk, Andy Robertson, Sadio Mane dan Roberto Firmino bisa tampil. Liverpool juga mendapat kabar bagus seiring pulihnya bek Trent Alexander-Arnold. Pemain Timnas Inggris ini akan kembali tampil setelah absen di dua laga akibat cedera. 

Meski, muncul kabar bila Klopp kemungkinan akan memberikan jeda bagi pemain-pemain topnya. Klopp disebut akan memainkan beberapa pemain yang jarang tampil seperti Daniel Sturridge, Alberto Moreno, Nathaniel Clyne, Adam Lallana dan juga Xerdan Shaqiri. Terlebih, Minggu (30/12/2018) nanti, Liverpool akan menjamu Arsenal di Anfield.

Sementara Newcastle United akan tampil tanpa pemain Korea Selatan, Ki Sung-yueng. Pemain tengah ini bergabung dengan Timnas Korsel yang akan tampil di Piala Asia 2019 pada awal Januari nanti. Adapun mantan pemain Liverpool, Jonjo Shelvey masih dalam proses pemulihan cedera paha.

Mantan pemain Arsenal yang kini menjadi pundit sky sports, Paul Merson menyebut akan sulit bagi Newcastle untuk mengalahkan Liverpool. Dia malah memprediksi Liverpool akan menang telak. Rujukannya adalah hasil 0-0 Newcastle melawan Fulham pada akhir pekan kemarin.

"Saya melihat pertandingan Newcastle melawan Fulham. Mereka sulit mencetak gol melawan tim dengan pertahanan terburuk. Karenanya, saya akan sangat terkejut bila mereka mampu menang di Anfield. Newcastle akan bermain bertahan, tetapi itu tidak akan cukup," ujar Merson.

Pertandingan nanti juga akan menjadi momen kembalinya Rafael Benitez ke Anfield. Pelatih Newcastle ini akan kembali ke stadion yang namanya pernah disanjung tinggi. 

Ya, Benitez pernah menjadi pelatih Liverpool di pertengahan era 2000-an. Dialah pelatih yang membawa Liverpool juara Liga Champions pada 2005. Benitez juga nyaris membawa Liverpool juara Liga Inggris pada musim 2007/2008.   

Dikutip dari The Telegraph, Benitez menyebut tim Liverpool sekarang merupakan tim terkuat Liverpool yang pernah dilihatnya di era Premier League. Namun, dia masih meyakini, timnya akan bisa mengejutkan Liverpool di Anfield. 

Benitez mengaku telah menyiapkan strategi untuk mengalahkan mereka. "Melawan tim top, kami hanya perlu melakukan yang terbaik sambil berharap mereka mendapat bad day, baru kami punya peluang," ujarnya.   

Manchester Cit bertamu ke markas Leicester City

Nah, bila Liverpool menjamu Newcastle, Manchester City akan menghadapi jadwal berat. Anak asuh Pep Guardiola akan menghadapi tuan rumah Leicester City yang pada akhir pekan kemarin mengalahkan tuan rumah Chelsea.

Ini merupakan ulangan pertemuan kedua tim di Piala Liga pada 19 Desember lalu. Kala itu, kedua tim yang tampil dengan banyak pemain pelapis, bermain 1-1. Manchester City kemudian memenangi adu penalti. Bagaimana kali ini?

Bila ingin terus menempel Liverpool, Manchester City harus move on dari kekalahan atas Palace. Meski, Leicester, juara Liga Inggris musim 2015/16 yang kini ada di peringkat 9, tentu ingin kembali menang demi memperbaiki peringkat di klasemen. 

Jamie Vardy yang tidak tampil di Piala Liga dan akhir kemarin jadi penentu kemenangan The Foxes atas Chelsea, bisa menjadi cerita buruk bagi Manchester City. Terutama bila lini pertahanan Manchester City bermain seperti saat menghadapi Palace.

Jadi, bagaimana akhir cerita Boxing Day nanti? Apakah Liverpool akan semakin menjauh dari kejaran Manchester City, ataukah justru terjadi kejutan di Anfield yang akan menjadi pembenaran dari ucapan Roney.

Ah ya, sekadar informasi, kemenangan Palace di kandang Manchester City kemarin memunculkan "teori pertanda". Bahwa, kali terakhir Crystal Palace menang tandang atas Manchester City, itu terjadi di musim 1990 ketika Liverpool juara Liga Inggris. Bila memakai "ilmu gatuk", Mungkinkah itu pertanda? Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun