Pendek kata, penting untuk memiliki "rem" ketika berbicara. Dengan punya rem, kita akan bicara secukupnya. Kita tidak akan tergoda untuk bersikap menggurui orang lain apalagi menghakimi orang lain.
Tukang mengeluh
Bercerita kepada orang lan perihal masalah yang kita hadapi itu bagus. Bagus bila efek dari bercerita itu membuat kita lega dan serasa bebannya terangkat. Namun, hati-hati, jangan terlalu sering mengumbar cerita masalah kepada orang lain. Apalagi bila dibarengi dengan mengeluh.
Sebab, bila sering mengeluh, orang lain yang mendengarkan bukannya iba dan bersimpati, tetapi malah jadi malas mendengarkan. Sebab, tidak semua orang mau untuk ikut 'merasakan' masalah orang lain, terlebih bila frekuensinya sering.
Pada akhirnya, orang akan punya stigma negatif terhadap kita gara-gara sering mengeluh. Orang lain akan merasa tidak nyaman berbicara karena tidak ingin ketularan 'energi negatif' dari keluhan tersebut.
Mengutip nasehat Sahabat Ali Bin Abi Thalib, "Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak percaya itu". Semoga, kita bisa lebih mengendalikan diri dan mau memahami orang lain ketika berbicara. Salam. Barokallah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H