Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Seperti Falcao, Mari Belajar Move on dari Keputusasaan

19 Juni 2018   14:49 Diperbarui: 19 Juni 2018   14:57 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Falcao, akan tampil perdana di Piala Dunia/Foto: www.elpais.com

Nah, Selasa (19/6) malam nanti, Falcao berkesempatan melampiaskan rindu nya pada Piala Dunia saat Kolombia menghadapi Jepang di pertandingan penyisihan Grup H. Dia juga bisa mewujudkan mimpinya untuk bisa mencetak gol di Piala Dunia. Merujuk pada prakiraan line up pemain di beberapa media internasional, Falcao akan tampil sebagai pemain inti dalam skema 4-2-3-1 kesukaan Pekerman.  

Bagaimana peluang Kolombia?

Merujuk pada pertemuan terakhir di fase grup Piala Dunia 2014 yang dimenangi Kolombia 4-1, plus penampilan James Rodriguez dan Falcao yang tengah on fire, Kolombia diunggulkan akan kembali bisa mengalahkan Jepang.

Malam nanti, selain ingin menikmati keseruan jalannya pertandingan sehingga saya sudah menyiapkan camilan idola--karena "jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda"--ada beberapa hal yang membuat saya penasaran. Saya tertarik menyaksikan bagaimana gurat wajah kegembiraan Falcao yang akan tampil perdana di Piala Dunia. Saya lebih tertarik melihat bagaimana ekspresi kepuasan anak manusia yang telah berhasil move on dari keputusasaan di titik terendah untuk kembali menapaki kejayaannya. Dan, andai dia mencetak gol, saya penasaran melihat bagaimana luapan emosional seorang "pemain tua" yang memiliki mental kuat sehingga mampu bangkit melewati periode kejatuhan dalam hidupnya.

Seperti kata Alfred di film Batman Begins, "why do we fall?". Ya, mengapa kita terjatuh? Mengapa Tuhan membawa kita pada periode kejatuhan? Boleh jadi, kejatuhan itu cara Tuhan yang ingin melihat bagaimana kita tidak menyerah, tetap tersenyum dan terus berikhtiar lantas mencoba bangkit untuk menjemput kegembiraan.

Fase hidup seperti itu yang pernah dilalui Falcao. Dia pernah terjatuh, tetapi dia bisa belajar untuk bangkit. Dan hari ini, dia mendapati bahwa perjuangan kerasnya tidak mengkhianatinya. Dia akan menikmati momen termanis dalam hidupnya. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun