Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kini, Jepang "Kaya" Ganda Putri Berkualitas Dunia, Bagaimana Indonesia?

8 Mei 2018   09:04 Diperbarui: 8 Mei 2018   15:38 3578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matsutomo/Takahashi, berpasangan sejak masih sekolah/Foto: mainichi.jo

Greysia/Apriani selalu kalah dalam lima kali pertemuan dengan Takahashi/Matsutomo, tiga diantaranya terjadi di tahun 2018. Terakhir, mereka kalah di perempat final Kejuaraan Asia 2018 dengan skor 19-21, 14-21 pada pertengahan April lalu. Sebelumnya, Greysia/Apriyani juga kalah di semifinal Kejuaraan Beregu Asia pada Februari lalu. Dan, Januari lalu, Greysia/Apriani takluk di final Indonesia Masters.

Sementara Della/Rizki yang diharapkan bisa membuat kejutan di kejuaraan Asia 2018 setelah mengalahkan QIngchen/Yifan di round 2, juga dihentikan Fukushima/Hirota di semifinal. Dan, pekan lalu, Della/Rizki yang diharapkan bisa juara, takluk dari Sakuramoto/Takahata di perempat final New Zealand Open. Pendek kata, ganda putri Jepang kini menjadi semacam batu krypton bagi ganda putri Indonesia.

Rizki Amelia/Della Destiara, masih harus mencari
Rizki Amelia/Della Destiara, masih harus mencari
Dalam wawancara dengan juara.net beberapa waktu lalu, pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian pernah menyebut keistimewaan Matsutomo/Takahashi ada pada skill mereka yang komplet serta punya daya tahan (endurance) nya. Karenanya, dibutuhkan kesabaran dan endurance ditambah bila ingin menang kala menghadapi mereka.

Masih ada waktu bagi ganda putri Indonesia untuk terus berproses sebelum Asian Games 2018 digelar. Dan, bicara Asian Games, ganda putri Indonesia juga pernah mengalahkan Matsutomo/Takahashi. Yakni, ketika Greysia masih berpasangan dengan Nitya Krishinda. Mereka meraih medali emas Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan dengan mengalahkan Matsutomo/Takahashi 21-15, 21-9. Semoga epik itu bisa kembali muncul di Asian Games 2018. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun