Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kini, Jepang "Kaya" Ganda Putri Berkualitas Dunia, Bagaimana Indonesia?

8 Mei 2018   09:04 Diperbarui: 8 Mei 2018   15:38 3578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Greysia Polii/Apriani Rahayu, sudah berproses menjadi ganda putri top dunia/Foto: sportanalisadaily.com

Ganda putri muda Jepang, Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata, sudah meraih 2 gelar di tahun ini/Foto: swissopen.com,
Ganda putri muda Jepang, Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata, sudah meraih 2 gelar di tahun ini/Foto: swissopen.com,
Gelar yang diraih Sakuramoto/Takahata itu bukan keberuntungan belaka. Sebelumnya, pasangan yang berusia 22 tahun dan 20 tahun ini juara di Swiss Open pada akhir Februari lalu. Tahu siapa yang mereka kalahkan? Ganda Bulgaria yang menjadi unggulan 1, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva dan April lalu baru menjadi juara Eropa. Stoeva bersaudara inilah yang memulangkan Greysia Polii/Apriani Rahayu di putaran pertama All England 2018.

Buah dari Kesabaran

Mengapa Jepang kini bisa kaya ganda putri berkualitas dunia? Salah satunya karena kesabaran Federasi Badminton Jepang dalam menggembleng dan menunggu ganda putri mereka bisa 'mekar'. Contoh paling nyata adalah Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo. Keduanya sudah bermain bersama sejak SMA dan selama itu, keduanya tidak pernah berganti-ganti pasangan. 

Takahashi/Matsutomo mulai rutin meraih gelar sejak tahun 2009 atau ketika Takahashi baru berusia 17 tahun dan Matsutomo berusia 19 tahun. Kala itu mereka juara di Osaka International dan Belgian International. Kini, mereka sudah lebih 10 tahun bersama dan masih menjadi salah satu ganda putri top dunia. Tahun 2018 ini, mereka masih lapar gelar. Satu gelar sudah diraih di Indonesia Masters yang digelar di Jakarta pada Januari lalu. Termasuk gelar juara Asia di nomor beregu.

Selain kesabaran dalam berlatih, berkompetisi dan menunggu hasil, tentunya ada faktor lain dibalik sukses Jepang memunculkan ganda putri-ganda putri top dunia. Bisa dari pola latihan, teknik pemain hingga menu asupan gizi dari tim pelatih serta lingkungan latihan yang kondusif. Dan yang terpenting, kemauan dari sang pemain sendiri untuk mau berproses menjadi pemain hebat.

Indonesia Kini Juga Berproses Menghasilkan Ganda Putri Top Dunia

Indonesia sebenarnya juga mulai berproses ke arah itu. Ganda putri Indonesia kini mulai bermunculan meski masih belum banyak. Greysia/Apriani yang baru dipasangkan pada April 2017 lalu, sudah mampu meraih beberapa gelar seperti French Open 2017 dan India Open 2018, mampu bersaing dengan ganda top dunia dan juga menembus jajaran top 10 ganda putri dunia.

Greysia Polii/Apriani Rahayu, sudah berproses menjadi ganda putri top dunia/Foto: sportanalisadaily.com
Greysia Polii/Apriani Rahayu, sudah berproses menjadi ganda putri top dunia/Foto: sportanalisadaily.com
Della/Rizki juga mampu mengalahkan ganda Tiongkok ranking satu dunia, Chen Qingchen/Jia Yifan bahkan sampai tiga kali (terakhir di round 2 kejuaraan Asia pada April lalu). Hanya konsistensi dan rasa "lapar gelar" yang masih perlu ditingkatkan.

PP PBSI juga meracik pasangan baru mulai awal April lalu dengan melakukan bongkar pasang ganda putri dan memunculkan tiga ganda putri baru. Yakni, Nitya Krishinda berpasangan dengan Ni Ketut Mahadewi, Rosyita Eka Putri yang baru pulih cedera ditandemkan dengan Yulfira Barkah yang sebelumnya main dengan Nitya dan Anggia Shitta Awanda yang sebelumnya berpasangan dengan Ni Ketu, kini main dengan Meirisia Cindy Sahputri. Meski belum memperlihatkan hasil menggembirakan dari segi pencapaian, ketiganya terus dimatangkan lewat turnamen-turnamen.

PR Menemukan "Jurus" untuk Mengalahkan Ganda Jepang

Dan satu lagi, bila ganda putri Indonesia ingin berjaya di rumah sendiri pada Asian Games 2018, Agustus mendatang, ada PR yang harus segera dicarikan jawabannya. Yakni, bagaimana mengalahkan ganda putri Jepang. Sebab, ganda putri Indonesia kini kesulitan ketika menghadapi ganda Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun