Mohon tunggu...
Hari Dermanto
Hari Dermanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Pecinta Buku, penabuh ide, pejalan kaki, penyuka bela diri, pembaca puisi, menikmati hujan

memiliki cita-cita menjadi pengacara rakyat, punya kantor yang dapat memberi akses bantuan hukum secara cuma-cuma

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terjebak

21 Desember 2021   15:05 Diperbarui: 21 Desember 2021   15:17 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hanya Pencari keadilan yang datang ke Derma&Mandala (D&M) bahkan klien dengan tipe "pencari kemenangan"juga kerap meminta service hukum mereka. Meski dalam dunia hukum, setiap kemenangan seseorang tidak selalu dipandang karena kemampuan,  kecurigaan kemanangan yang mereka peroleh melalui pendekatan dan perlakukan khusus bagian yang menyertai puja-puji terhadap mereka.  Meski tawaran pendapatan dari klien "mencari kemenangan" begitu tinggi, Darma dan Utama Mandala tidak silau dan kemudian berbalik arah dari cita-cita mereka ketika mendirikan kantor hukum, menjunjung tinggi kebenaran, terlalu berlebihan mengingat banyak teman seangkatannya sudah melasat tajir, melipir. 

Kantor Hukum D&M terletak di bilangan jalan MT. Haryono, Kota Samarinda, mereka menyewa satu bilik 4 x 8 m pada sebuah gedung perkantoran tua,  di dalam kantor Hukum D&M terdapat satu meja rapat yang terbuat dari kayu bangkirai 2x1 m terdapat papan tulis menghadap meja tersebut,  dimeja tersebut tim D&M melakukan rutinitas kerja, gelar perkara, makan bareng, dalam kondisi tertentu meja bisa berubah jadi tempat tidur,  satu rak buku 2 x 2 m yang dipenuhi dengan berbagai buku hukum dan ilmu sosial sisa-sisa kejayaan saat masih kuliah, satu set mebel butut bahan kayu jati untuk menerima tamu, dan sudut dapur kecil yang berisi alat kopi dan kopi, sebagaimana pengacara yang mengenyam dunia aktivisme pada masih kuliah, pada dinding kantor berseliweran foto tokoh-tokoh hukum yang memuat kata-kata keren yang bikin mahasiswa baru terperangah jika disebutkan. Kantor mereka lebih nampak seperti kantor organisasi gerakan sosial. 

---------------

Tidak ada agenda penting signigfikan dihari sabtu, Derma memutuskan ke kantor dengan ala kadarnya, tidak perlu mengenakan pakaian yang berlebihan, toh yang ditemui Wahyudin, teman mainnya sejak kecil. Dari percakapan singkatnya dengan Wahyudin, Derma memutuskan tidak menghubungi U-Man (baca You-Man, singkatan dari Utama Mandala), sekutunya, yang boleh jadi sedang beristirahat. 

Derma sudah menduga, Wahyudin sudah menunggunya diruang kerja, dia memberi kepercayaan kepada kawanya itu untuk mengakses kantor D&M dengan tetap berpegang pada prinsip kerahasiaan, Wahyudin termasuk kawan yang lulus uji kepercayaan. 

"ada urusan penting apa Bung, hingga rela kau mengusik macan sedang istirahat?" sergah Derma, sesaat ketika membuka pintu dan menemukan penampakan Wahyudin selonjoran di mebler butut kantornya. 

"maaf Bung, anu, ehmm, mulai dari mana ya" Wahyudin terkejut dan bangkit untuk duduk ketika mendegar pertanyaan Derma

"mulai dari A bisa juga, ata Z, bebas"

"emmm anu bung"

"anu, anu itu apa ?"

"gimana ya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun