Mohon tunggu...
Hadassah O
Hadassah O Mohon Tunggu... Guru - Pemerhati Sosial

Orang Korea yang tinggal di Indonesia Pemerhati masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Penatua di Gereja Tuhan

15 Mei 2019   20:43 Diperbarui: 15 Mei 2019   20:48 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sesungguhnya gereja memiliki sistem organisasi yang sangat bagus untuk membangun dan membina jemaat. Tugas Kerygma, Didache, Koinonia, dan Diakonia dipercayakan Tuhan kepada gereja, dan untuk mengemban keempat tugas ini Tuhan juga mencurahkan kuasa Rogh Kudus serta karunia-karunia kepada gereja.

Kemudian, sejak permulaan gereja, Tuhan telah mendirikan sistem organisasi yang akan menopang pelaksanaan tugas gereja ini, yaitu sidang majelis jemaat, para penatua, dan para diaken. Jika sistem organisasi ini dijalankan dengan baik sesuai rancangan awal Tuhan, betapa  gereja sanggup melaksanakan segenap tugas dari Tuhan dengan baik, baik pekabaran Injil maupun pembinaan jemaat sampai pendewasaan mereka.

Namun, dalam tulisan ini penulis tidak berniat membahas tentang keseluruhan aspek gereja ini, melainkan hanya mau membahas secara terfokus pada asal usul dan peran penatua saja. 

Alasannya ialah bahwa menurut pandangan penulis, dari semua fungsi sistem organisasi, yaitu sidang majelis jemaat, penatua, dan diaken, peran penatualah yang makna dan tujuan awalnya paling memudar di zaman ini, bahkan ada juga gereja yang mana tidak memiliki jabatan penatua dalam struktur gerejanya. Dari manakah asal usul penatua? Apakah bangsa Israel memiliki sistem penatua di zaman Perjanjian Lama juga? Apakah gereja mula-mula memiliki penatua? Mari kita selidiki Alkitab.

1. Penatua (tua-tua) di zaman Perjanjian Lama

Kejadian 50:7 Lalu berjalanlah Yusuf ke sana untuk menguburkan ayahnya, dan bersama-sama dengan dia berjalanlah semua pegawai Firaun, para tua-tua dari istananya, dan semua tua-tua dari tanah Mesir,

Ayat ini menunjukkan bahwa dulu di Mesir jabatan atau posisi tua-tua ada.

Bilangan 22:7 Lalu berangkatlah para tua-tua Moab dan para tua-tua Midian dengan membawa di tangannya upah penenung; setelah mereka sampai kepada Bileam, disampaikanlah kepadanya pesan Balak.

Ayat ini menunjukkan bahwa di Moab dan di Midian juga tua-tua ada.

Dari kedua ayat ini dapat kita simpulkan bahwa penatua atau tua-tua adalah suatu peran yang dibutuhkan di setiap masyarakat dan organisasi sehingga ternyata baik di Mesir maupun negeri-negeri tetangga memiliki sistem tua-tua.

Kalau begitu bagaimana dengan Israel? Apakah di Israel pada zaman Perjanjian Lama adakah jabatan atau posisi penatua (tua-tua)? Mari kita coba lihat dari Alkitab.

Keluaran 24:9 Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel.

Yeremia 26:17 Memang beberapa orang dari para tua-tua negeri itu tampil juga ke depan dan berkata kepada kumpulan rakyat itu, katanya:

Yehezkiel 14:1 Sesudah itu datanglah kepadaku beberapa orang dari tua-tua Israel dan duduk di hadapanku.

Dari ayat-ayat di atas kita bisa mengetahui dengan jelas bahwa ternyata di Israel juga pada zaman Perjanjian Lama ada jabatan dan posisi tua-tua. Menurut saya apakah sistem tua-tua Israel ini hasil tiruan dari Mesir, Moab dan Midian atau ciptaan sendiri, itu adalah hal tidak penting, sebab kalaupun ini adalah hasil tiruan, jika jabatan itu tidak dibutuhkan bagi masyarakat Israel, tentu mereka tidak perlu menirunya. Maka, di sini dapat menarik suatu kesimpulan sementara bahwa jabatan tua-tua yang mengepalai dan melayani rakyat dalam memenuhi kebutuhan bermasyarakat dan berkomunitas pasti dibutuhkan di manapun, di masyarakat manapun di organisasi manapun, baik besar maupun kecil.

2. Penatua di zaman Perjanjian Baru

Ketika zaman berganti ke zaman Perjanjian Baru, dan gereja Tuhan telah berdiri di dunia, kita bisa melihat bahwa ternyata sistem tua-tua ada di dalam gereja juga dengan namanya berganti jadi penatua.

KPR 15:2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu.

Jika kita melihat ayat ini, belum lama setelah gereja Tuhan berdiri, organisasi yang mengurusi dan menjalani gereja sudah terbentuk dan tentu di antaranya sudah ada penatua. Penatua yang di KPR 15:2 mengacu pada penatua Jemaat di Yerusalem yang pada waktu itu berperan sebagai sidang majelis sinode atau pusat. Kalau begitu bagaimana dengan gereja lokal yang urutan dalam organisasinya di bawah pusat? Apakah di gereja lokal ada penatua?

KPR 20:17 Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus.

1Timotius 5:19 Janganlah engkau menerima tuduhan atas seorang penatua kecuali kalau didukung dua atau tiga orang saksi.

Titus 1:5 Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu,

Ternyata di gereja lokal pun sudah ada penatua. Dengan memperhatikan ayat-ayat di atas kita bisa menarik kesimpulan sementara bahwa ketika seseorang, misalnya rasul Paulus, membuka suatu jemaat baru, mereka langsung membentuk organisasi yang akan melayani, memenuhi kebutuhan jemaat baik yang rohani maupun yang lahiriah dan mengepalai jemaat itu, dan di antaranya sudah pasti para penatua diangkat untuk melakukan tugas sebagai gembala jemaat. Bahkan para rasul pun (Petrus dan Yohanes) menyebut diri mereka sebagai salah seorang dari antara penatua

1Petrus 5:1 Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.

3Yohanes 1:1 Dari penatua kepada Gayus yang kekasih, yang kukasihi dalam kebenaran.

Pada akhirnya kita bisa melihat bahwa di kitab Wahyu pun para tua-tua muncul.

Wahyu 5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

Wahyu 7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"

Jadi, kita bisa menyimpulkan bahwa jabatan tua-tua atau penatua adalah sebuah jabatan yang harus ada di setiap organisasi komunitas, tak terkecuali gereja Tuhan. Alkitab memberi kesaksian bahwa di jemaat di Yerusalem, di jemaat di Efesus sudah jelas ada para penatua. Dan di jemaat-jemaat yang di Asia Kecil dimana surat Petrus dan surat Paulus ditujukan, dan di jemaat yang mana surat Rasul Yohanes ditujukan, dan di jemaat di Antiokia juga sudah ada para penatua.

3. Kriteria Dan Peran Penatua

Lalu, bagaimanakah kriteria yang harus dimiliki para penatua serta peran para penatua? Mengenai kriteria yang harus dimiliki para penatua dan peran mereka, Alkitab dengan gamblang menyatakan di ayat-ayat berikut;  

Titus 1:5 Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu, 1:6 yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib. 1:7 Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, 1:8 melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri 1:9 dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.

KPR 20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

1Petrus 5:1 Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. 5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. 5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. 5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

Jika memperhatikan ayat-ayat di atas, para penatua juga disebut sebagai penilik jemaat. Kriteria yang harus dimiliki para penatua adalah sebagai berikut.

a. Mengepalai keluarga dan rumah tangga dengan baik dengan firman Tuhan.

b. Orang-orang yang dewasa menurut standar moral, kepribadian, dan rohani sehingga tak bercacat untuk mengajari jemaat, dan tidak jadi bahan omongan bagi orang-orang di luar gereja.

c. Orang-orang yang tidak mengejar kekayaan materi, keuntungan diri, kepentingan pribadi, melainkan melayani orang-orang dengan murah hati.

d. Tidak peminum, tidak pemarah, tidak sombong.

e. Harus menggembalakan jemaat Allah dengan takut dan gentar dan rajin, tidak demi keuntungan materi dan tidak secara terpaksa.

f. Tidak menggembalakan secara otoriter seolah-olah dia berhak memerintah, melainkan dengan cara memberi contoh yang baik dan menjadi teladan.

Jika kita memperhatikan penjabaran di atas, sangat jelas sekali bahwa sistem penatua di gereja Tuhan adalah benar-benar Alkitabiah, tepat sesuai apa yang difirmankan Tuhan di Alkitab.

4. Pergeseran Tugas dan Makna Penatua di Gereja-Gereja Zaman Ini

Namun demikian, peran penatua di gereja-gereja zaman ini agaknya bergeser dari posisi dimana bersama dengan pendeta mengajari dan membina jemaat ke posisi hanya memanajemen urusan-urusan gereja yang administratif. Bahkan ada gereja yang tidak memiliki sistem penatua, adanya hanya sidang majelis jemaat saja.

Pada gereja-gereja zaman ini posisi atau tugas mengajari jemaat umumnya hanya ada pada pendeta seorang diri. Hal mengajar di gereja, baik khotbah maupun pendalaman Alkitab, dan pengajaran-pengajaran lain dianggap sebagai tugas pendeta yang authentik.

Perebutan hegemony yang diam-diam terjadi di dalam gereja di antara pendeta dan para penatua, di antara pendeta dan wakil pendeta, dan lain-lain, sehingga hal-hal itu membunuh potensi gereja yang sesungguhnya untuk melakukan tugas gereja yang sesungguhnya, dan gereja hanya berada dalam bentuk formal (visible) belaka.

Sangat disayangkan jika peran penatua ini tidak diemban dengan baik, sebab bagaimanapun juga hal pendeta seorang diri mendidik dan membina jemaat adalah hal yang tidak dianjurkan di Alkitab. Alasannya karena memang pendeta seorang diri tidak akan sanggup mengemban tugas tersebut. Kalaupun sanggup (menurut standar manusia), sangat rentan pendeta seorang diri untuk kehilangan keseimbangan baik secara teologi maupun dalam penggembalaan jemaat secara adil, misalnya dalam hal memihak atau  memilih. Apalagi, gereja-gereja yang tidak memiliki sisterm penatua ini, walaupun ada sistem sidang majelis jemaat, dapat dikatakan sangat rentan untuk menyasar dari fungsi dan peran gereja yang sesungguhnya.

Kiranya setiap gereja Tuhan melengkapi diri dengan sistem organisasi yang baik, yaitu sidang majelis jemaat, penatua, dan diaken, dan terjadi kolaborasi kerja sama yang indah di antaranya, sehingga melaksanakan tugas gereja yang dipercayakan dari Tuhan secara maksimal dan optimal.

Hyunjoo, Bae. Asal Usul Sistem Organisasi Presbyterian. http://repress.kr/6902/

Calvin, John. Institutes of the Christian religion

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun