Mohon tunggu...
Habibie Nugroho
Habibie Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Indonesia Defense University

Energy Security Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Potensi Energi Baru di Indonesia: Membangun Ketahanan Energi Nasional

26 Maret 2024   08:00 Diperbarui: 26 Maret 2024   08:15 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks energi, potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia menawarkan peluang yang signifikan untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan berkontribusi pada upaya global dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Meskipun tantangan-tantangan seperti biaya investasi yang tinggi, kurangnya infrastruktur, dan kekurangan sumber daya manusia masih menjadi hambatan, pemerintah telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mendorong pemanfaatan EBT.

Upaya-upaya tersebut mencakup penyusunan kebijakan dan regulasi yang mendukung, memberikan insentif bagi investor di sektor EBT, pembangunan infrastruktur yang mendukung, dan peningkatan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang EBT. Kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat merupakan kunci dalam memastikan kesuksesan pemanfaatan EBT di Indonesia.

Dengan terus ditingkatkannya upaya kolaboratif ini, diharapkan pemanfaatan EBT di Indonesia dapat berkembang secara pesat, menyediakan akses energi yang bersih dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, serta memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan ekonomi. Dengan demikian, Indonesia dapat menjelma menjadi contoh yang menginspirasi dalam transisi menuju masa depan energi yang berkelanjutan.

Yang saya maksudkan gotong royong lebih luas lagi dari investasi. Peranan dari non pemerintah di dalam menggunakan sumber daya yang cocok untuk energi itu yang harus kita pikirkan bersama dan kerjakan bersama, termasuk bagaimana caranya untuk mendatangkan investasi. Dan ini kita harus menyadari bahwa investasi makin lama makin sulit karena kita tidak hanya sendiri tapi kita kompetisi dengan negara-negara lain untuk menarik investasi. Caranya bagaimana? kita pikirkan bersama. Itu yang kita maksudkan kerja sama dan gotong royong. - Prof. Subroto (Mentri Pertambangan 1978 - 1988)

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun