Mohon tunggu...
Habibie Nugroho
Habibie Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Indonesia Defense University

Energy Security Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Potensi Energi Baru di Indonesia: Membangun Ketahanan Energi Nasional

26 Maret 2024   08:00 Diperbarui: 26 Maret 2024   08:15 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, terbukti memiliki potensi energi baru yang sangat besar. Potensi ini tidak hanya mencakup sumber daya alam yang sudah terkenal seperti minyak, gas, dan batu bara, tetapi juga meliputi sumber energi terbarukan seperti energi surya, angin, hidro, dan geotermal. Dengan keberagaman sumber daya energi ini, Indonesia memiliki peluang emas untuk membangun ketahanan energi nasional yang kokoh dan berkelanjutan, sambil mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang tidak ramah lingkungan.

Pemanfaatan potensi energi baru ini tidak hanya akan menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan iklim global. Dengan memanfaatkan energi terbarukan, Indonesia dapat mengejar target-target emisi gas rumah kaca yang telah ditetapkan dalam perjanjian internasional, seperti Persetujuan Paris. Dalam konteks ini, pengembangan energi terbarukan menjadi sebuah keharusan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup serta mencegah dampak negatif perubahan iklim yang semakin terasa.

Namun, meskipun potensi energi baru Indonesia begitu besar, masih ada tantangan yang perlu diatasi untuk mengoptimalkan pemanfaatannya. Tantangan tersebut antara lain adalah infrastruktur yang belum memadai, peraturan yang belum mendukung secara optimal, serta tantangan finansial dalam mengembangkan proyek-proyek energi terbarukan. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan mendorong percepatan pengembangan energi baru di Indonesia.

Dengan memanfaatkan potensi energi baru yang besar ini secara optimal, Indonesia dapat mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam pasar energi terbarukan di tingkat regional maupun global. Selain itu, Indonesia juga dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam upaya transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.

Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT)

Indonesia memiliki potensi EBT yang melimpah, seperti:
Panah bumi: Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia, dengan total kapasitas mencapai 28,8 GW.
Surya: Indonesia memiliki potensi energi surya yang sangat besar, dengan rata-rata radiasi matahari 4,80 kWh/m2/hari.
Angin: Indonesia memiliki potensi energi angin yang cukup besar, terutama di pesisir pantai dan pulau-pulau kecil.
Air: Indonesia memiliki potensi energi air yang besar, dengan total kapasitas mencapai 75 GW.
Bioenergi:Indonesia memiliki potensi bioenergi yang besar, dengan total kapasitas mencapai 30 GW.

Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia memiliki potensi untuk membawa berbagai manfaat yang signifikan, tidak hanya dalam konteks energi, tetapi juga dalam aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa manfaat komprehensif dari pemanfaatan EBT:

pixabay.com
pixabay.com
1. Meningkatkan Ketahanan Energi Nasional: Dengan mengandalkan sumber daya energi yang beragam seperti matahari, angin, air, dan panas bumi, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil. Hal ini akan menjadikan negara lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan energinya dan mengurangi risiko terhadap fluktuasi harga serta pasokan energi dari luar negeri.

2. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca: EBT merupakan sumber energi bersih yang menghasilkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan energi fosil. Dengan meningkatkan pemanfaatan EBT, Indonesia dapat mengurangi jejak karbonnya dan berkontribusi secara signifikan dalam upaya global untuk memerangi perubahan iklim.

3. Menciptakan Lapangan Kerja: Pengembangan industri EBT membutuhkan investasi dalam perencanaan, pembangunan, operasi, dan pemeliharaan. Hal ini akan menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi, mulai dari teknisi hingga peneliti, dan dari petani energi surya hingga insinyur tenaga air, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengentasan pengangguran.

4. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat: Akses yang lebih luas terhadap energi bersih dan terjangkau akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan EBT, komunitas pedesaan yang terpencil dapat memiliki akses listrik yang dapat meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan peluang ekonomi. Selain itu, penggunaan energi bersih juga akan mengurangi polusi udara dan air, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun