Dalam konteks energi, potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia menawarkan peluang yang signifikan untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan berkontribusi pada upaya global dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Meskipun tantangan-tantangan seperti biaya investasi yang tinggi, kurangnya infrastruktur, dan kekurangan sumber daya manusia masih menjadi hambatan, pemerintah telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mendorong pemanfaatan EBT.
Upaya-upaya tersebut mencakup penyusunan kebijakan dan regulasi yang mendukung, memberikan insentif bagi investor di sektor EBT, pembangunan infrastruktur yang mendukung, dan peningkatan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang EBT. Kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat merupakan kunci dalam memastikan kesuksesan pemanfaatan EBT di Indonesia.
Dengan terus ditingkatkannya upaya kolaboratif ini, diharapkan pemanfaatan EBT di Indonesia dapat berkembang secara pesat, menyediakan akses energi yang bersih dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, serta memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan ekonomi. Dengan demikian, Indonesia dapat menjelma menjadi contoh yang menginspirasi dalam transisi menuju masa depan energi yang berkelanjutan.
Yang saya maksudkan gotong royong lebih luas lagi dari investasi. Peranan dari non pemerintah di dalam menggunakan sumber daya yang cocok untuk energi itu yang harus kita pikirkan bersama dan kerjakan bersama, termasuk bagaimana caranya untuk mendatangkan investasi. Dan ini kita harus menyadari bahwa investasi makin lama makin sulit karena kita tidak hanya sendiri tapi kita kompetisi dengan negara-negara lain untuk menarik investasi. Caranya bagaimana? kita pikirkan bersama. Itu yang kita maksudkan kerja sama dan gotong royong. - Prof. Subroto (Mentri Pertambangan 1978 - 1988)
Sumber:
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia:Â https://www.esdm.go.id/
- Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi: https://ebtke.esdm.go.id/