"Kayak gini, baru ya, Pak?"
"Iya, Bu. Baru dua hari."
"Dua hari sama sekarang?"
"Iya.
"Oh... "
Mengetahui hal itu, saya memaklumi hal yang barusan terjadi. Mungkin, satpam juga belum begitu hafal dengan kategori-kategorinya. Dan pasti masih butuh waktu untuk menyesuaikan dengan keadaan bank yang sekarang.
Tak lama berselang, keluar nomor antrian pada layar tablet tersebut. Dan untuk mengantisipasi kelupaan saya, maka nomor antrian itu difoto menggunakan ponsel.Â
Pendaftaran nomor antrian sudah, kini  tinggal menunggu panggilan. Kata satpam yang membimbing tadi, jika sudah tiba giliran saya, nama saya akan dipanggil atau pihak customer service yang akan menghampiri ke tempat duduk yang saya duduki. Dan, saya mengiyakan saja.
Ketika menunggu, saya duduk di salah satu sisi sofa yang tersedia. Sofa-sofa yang ada disediakan bantal. Setidaknya itu menjadi salah satu hal yang makin membuat nyaman ketika menunggu panggilan.Â
Ditambah lagi, terdapat beberapa meja bundar di sekitar sofa. Dan kelihatannya sih, meja itu ringan karena bisa dengan mudah dipindahkan tanpa bantuan roda di alasnya.
Selama menunggu, saya mengamati sekitar. Ternyata, memang CS yang menghampiri nasabah - saya kira, tadi saya salah dengar perkataan satpam.-Â