Mohon tunggu...
Habib Abdullah
Habib Abdullah Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN Tlogosari 03

Guru Pendidikan Agama, saat ini sedang Mengikuti Pendidikan Guru Penggerak ANgkatan 7. saya menyukai musik dan pertandingan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan berbasi Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

15 April 2023   22:00 Diperbarui: 15 April 2023   21:58 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian perlu dilakukan uji intuisi, uji intuisi perlu dilakukan agar tidak menimbulkan rasa penyesalan dalam diri kelak. Dengan pengujian intuisi dapat menjadikan hati merasa nyaman dan tenang.

Selain itu, keputusan yang tepat juga dapat dilakukan uji public untuk mengukur sejauh mana dampak yang diakibatkan di lingkungan sekitar. Ketika individu atau kelompok dapat memahami dampak dari keputusan mereka dan mengambil tindakan yang tepat, maka mereka dapat meminimalkan risiko dan menghindari situasi yang berbahaya.

Yang terakhir adalah uji panutan. Dengan menerapkan uji idola dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan di antara anggota lingkungan belajar atau kerja.

Dengan demikian, pengambilan keputusan yang tepat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman. Melalui keputusan yang beretika dan moral, individu atau kelompok dapat membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif bagi semua orang.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Beberapa hal yang menjadi tantangan dalam mengambil keputusan terkait dilema etika antara lain:

  • Keterbatasan sumber daya, di Sekolah mungkin memiliki keterbatasan sumber daya, seperti waktu, tenaga, atau dana, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam mengambil keputusan yang tepat terkait dilema etika.
  • Ketidakpastian, situasi dilema etika mungkin sangat kompleks atau tidak jelas sehingga sulit bagi sekolah untuk mengambil keputusan yang tepat. Hal ini dapat menciptakan ketidakpastian dan meningkatkan risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan.
  • Perbedaan pandangan dan nilai, Setiap individu di lingkungan sekolah mungkin memiliki pandangan dan nilai yang berbeda-beda terkait dilema etika. Hal ini dapat membuat pengambilan keputusan menjadi sulit dan kompleks, karena perlu mempertimbangkan berbagai perspektif dan nilai yang berbeda.
  • Tekanan sosial, Kadang-kadang, sekolah dapat mengalami tekanan sosial untuk mengambil keputusan yang tidak selalu sesuai dengan nilai dan prinsip etika. Misalnya, sekolah mungkin merasa terpaksa untuk mengambil keputusan yang menguntungkan pihak tertentu, meskipun tidak sesuai dengan nilai etika.

Perubahan paradigma di lingkungan sekolah juga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan terkait dilema etika. Sebagai contoh, perubahan paradigma kebenaran lawan kesetiaan dapat mempengaruhi cara sekolah dalam mengambil keputusan terkait dilema etika. Dengan pendekatan kolaboratif, sekolah berupaya untuk melibatkan semua pihak terkait dalam proses pengambilan keputusan, sehingga dapat mencapai keputusan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Selain itu, perubahan paradigma juga dapat menciptakan kesadaran yang lebih besar terhadap pentingnya etika dan moral dalam pengambilan keputusan. Hal ini dapat membantu sekolah dalam mengembangkan kemampuan dan strategi yang lebih baik untuk menghadapi dilema etika, sehingga dapat mencapai keputusan yang lebih tepat dan beretika.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan keputusan yang tepat dalam pengajaran dapat berpengaruh besar terhadap pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita. Ketika kita dapat memilih pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda, kita dapat memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif dan memotivasi murid untuk mencapai potensi mereka yang sebenarnya. Hal ini dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif, beragam, dan berorientasi pada hasil.

Dalam memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda, beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain:

  • Kesiapan belajar murid: Kita perlu mempertimbangkan tujuan pembelajaran dan memilih pembelajaran yang dapat membantu murid mencapai tujuan tersebu, materi pelajaran yang relevan, menarik, dan menantang bagi murid dan juga konteks pembelajaran, seperti situasi sosial, budaya, dan lingkungan, dan memilih pembelajaran yang sesuai dengan konteks tersebut.
  • Minat murid: Setiap murid mungkin memiliki kebutuhan pembelajaran yang berbeda-beda, seperti kebutuhan belajar visual, auditori, atau kinestetik. Kita perlu memahami kebutuhan individu ini dan memilih pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
  • Profil belajar Murid: Murid mungkin memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, seperti pembelajaran visual, auditif, kinestetik, atau kombinasi dari ketiganya. Kita perlu memahami gaya belajar individu dan memilih pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun