Mohon tunggu...
Habib Abdullah
Habib Abdullah Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN Tlogosari 03

Guru Pendidikan Agama, saat ini sedang Mengikuti Pendidikan Guru Penggerak ANgkatan 7. saya menyukai musik dan pertandingan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

2.3.a.8 Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

29 Maret 2023   23:58 Diperbarui: 21 Juni 2023   18:45 24571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada tiga tahapan yang sering dilakukan dalam supervisi akademik, yaitu:

  • Pra Observasi: yang berisi persiapan dan perencanaan supervise, Tahap ini meliputi identifikasi tujuan supervisi, penentuan peserta supervisi, dan penjadwalan waktu dan tempat supervisi.
  • Observasi: Tahap ini meliputi pengamatan langsung atau tidak langsung terhadap kinerja guru atau tenaga pendidik dalam mengajar atau memberikan bimbingan kepada murid.
  • Pasca Observasi yang meliputi Evaluasi dan rencana tindak lanjut: Tahap ini meliputi analisis dan penilaian terhadap kinerja guru atau tenaga pendidik berdasarkan hasil pengamatan dan kriteria yang telah ditentukan serta penentuan tindakan yang harus dilakukan oleh guru atau tenaga pendidik untuk meningkatkan kinerjanya, serta perencanaan evaluasi kembali untuk memastikan efektivitas dari tindakan yang dilakukan.

Refleksi Pembelajaran

Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar

  • Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh 

Pengalaman/materi pembelajaran yang saya peroleh selama proses belajar coaching saya mendapat pengetahuan dan pengalaman baru sepanjang saya menjadi seorang pendidik. Pengetahuan tentang coaching sebagai upaya untuk yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dalam memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi. Saya juga mengetahui cara-cara sebagai coach dalam melaksanakan coaching terhadap coachee dengan kompetensi dan prinsip-prinsip coaching.

Pengalaman baru yang saya peroleh adalah ketika saya mempraktikkan coaching kepada rekan sesama calon guru penggerak dan mencoba mempraktekkan kepada rekan sejawat. Bersama rekan calon guru penggerak mungkin sedikit mudah karena sama-sama tahu alurnya, namun kepada rekan sejawat sedikit kesulitan. Namun hal ini tidak membuat saya menyerah, mungkin di lain kesempatan saat mengobrol dengan rekan sejawat saya bisa menerapkan prinsip-prinsip dan kompetensi coaching yang saya miliki.

  • Emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar

Sebelum memulai belajar tentang coaching saya merasa tidak percaya diri tentang kemampuan saya untuk mengatasi tantangan atau mencapai tujuan saya. Selama belajar coaching saya merasa tertarik dengan konsep coaching dan cara-cara yang dapat membantu mereka mencapai tujuan saya maupun orang lain saya juga merasa bersemangat tentang kemungkinan perubahan positif yang dapat terjadi dalam hidup saya. 

Dan setelah belajar coaching saya merasa merasa bangga dengan upaya yang saya lakukan dan hasil yang saya capai dalam belajar coaching, saya juga merasa lebih percaya diri tentang kemampuan saya untuk mencapai tujuan saya dan mengatasi tantangan namun ada sedikit merasa terbebani oleh tanggung jawab yang diperlukan untuk mencapai tujuan saya.

  • Apa yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar

Hal yang baik dalam proses belajar adalah saya mengetahui coaching dan teknik alur coaching sehingga saya dapat mempraktikkan coaching dengan sesama calon guru penggerak dengan menerapkan prinsip dan kompetensi coaching dan sesuai alur TIRTA. Selama praktik coaching dalam sesi Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual berjalan lancar dan dapan menemukan solusi dari masalah yang dihadapi coachee.

  • Apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar

Hal yang perlu saya perbaiki adalah mencari kata kunci dan menanyakan pertanyaan yang berbobot yang dapat menggali informasi lebih dalam lagi tentang masalah coachee dan menggali lebih dalam lagi potensi yang dimiliki oleh coachee dalam menemukan solusi atas malasah pribadinya. Disamping itu dalam percakapan coaching terkadang muncul asumsi-asumsi dalam pikiran saya dan ini harus saya hindari dengan mengosongkan pikiran saya dari asumsi terhadap coachee. Tentu hal ini harus saya latih dan saya asah agar menjadi lebih baik lagi.

  • Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi

Sebelum saya belajar coaching ini, saya merasa tidak percaya diri dengan kemampuan saya dalam membantu seseorang menyelesaikan masalahnya dengan paradigma coaching, Setelah belajar coaching ini memiliki keyakinan bahwa saya mampu dan memiliki kompetensi dalam menjadi coach. Tentunya dengan paradigm berpikir coaching serta dibarengi dengan prinsip-prinsip coaching

Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP

  • Memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh

Apa yang harus dilakukan jika seorang coachee merasa tidak nyaman atau tidak cocok dengan gaya coaching yang dilakukan oleh coach?

Jika coachee merasa tidak nyaman dengan gaya coaching yang dilakukan oleh coach, coachee dapat mengungkapkan hal tersebut dengan cara yang terbuka dan jujur kepada coach. Dengan demikian, coach dapat mencari solusi yang tepat dan mengubah pendekatan coachingnya untuk memenuhi kebutuhan coachee. Atau Cari coachee dapat mencari coach lain yang lebih sesuai. Sebelum mencari coach baru, coachee sebaiknya mengevaluasi apa yang mereka cari dalam seorang coach dan mencari orang yang memiliki kualifikasi dan pengalaman yang tepat.

  • Mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru

Seorang coach di sekolah memiliki peran yang penting dalam membantu murid dan guru mencapai tujuan belajar dan pengembangan pribadi. Terdapat dua aspek pembelajaran yang sangat penting dalam peran seorang coach di sekolah, yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosional.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, seorang coach dapat membantu guru dan murid dalam merancang dan menyampaikan materi pelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan murid. Coach dapat membantu guru dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai, dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan pembelajaran murid. Selain itu, coach juga dapat membantu murid dalam memahami gaya belajar mereka sendiri, mengembangkan keterampilan belajar yang efektif, dan mencapai potensi belajar yang optimal.

Dalam pembelajaran sosial dan emosional, seorang coach dapat membantu murid dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk keberhasilan akademik dan personal. Coach dapat membantu murid dalam mengembangkan keterampilan seperti pengelolaan emosi, komunikasi yang efektif, bekerja sama dalam kelompok, dan pemecahan masalah. Selain itu, coach juga dapat membantu murid dalam mengidentifikasi kekuatan mereka dan membangun rasa percaya diri yang positif, sehingga murid dapat merasa lebih termotivasi dan berhasil dalam pembelajaran dan kehidupan mereka.

Dengan demikian, peran seorang coach sangat penting dalam membantu murid dan guru dalam mengembangkan pembelajaran yang efektif dan berpusat pada murid, serta membantu murid dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk keberhasilan akademik dan personal mereka.

  • Menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah)

Tantangan membagi waktu sebagai guru dan sebagai coach, sebagai Seorang guru sudah seastinya memiliki tugas dan tanggung jawab yang padat sebagai pengajar, sehingga menjadi coach dapat menambah beban kerja dan membutuhkan waktu ekstra.

Tidak semua orang akan responsif, ketika saya ingin membantu rekan sesama guru dengan menggunakan paradigm coaching secara tidak langsung, terkadang orang yang menjadi coachee  tidak merespons dengan baik pada pendekatan coaching. Khususnya dalam membantu rekan guru untuk dapat melaksanakan pembelajaran diferensiasi dan pembelajaran sosial emosional. Karena dua model pembelajaran ini tentu harus dilakukan dengan keluar dari zona nyaman, dan tidak semua orang mau melakukannya.

  • Memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi

Saya perlu mengatur waktu mereka dengan baik agar bisa memberikan perhatian yang cukup untuk tugas-tugas coaching tanpa mengorbankan pekerjaan lainnya dan saya perlu mengembangkan kompetensi coaching saya agar dapat hadir sepenuhnya dan membantu menemukan solusi dari masalah yang dihadapi coachee tanpa menggurui.

Membuat keterhubungan

  • Pengalaman masa lalu

Selama saya menjadi guru supervise yang dilakukan kepala sekolah adalah hal wajib yang harus dilakukan untuk menilai kinerja saya sebagai guru. Supervisi yang saya alami cenderung berfokus pada perbaikan masalah dan mencari kesalahan yang perlu diperbaiki. Saya merasa supervisi tersebut lebih bersifat kritik dan kurang memberikan ruang bagi saya untuk mempertimbangkan perspektif saya sendiri.

  • Penerapan di masa mendatang

Jika di masa depan saya diberi kesempatan untuk melakukan supervise yang saya lakukan adalah supervisi tidak hanya berfokus pada kesalahan atau masalah, tetapi juga memberikan perhatian pada kekuatan dan potensi yang saya miliki. Saya akan mengajukan pertanyaan reflektif yang membantu guru untuk mengeksplorasi ide mereka sendiri dan mencapai solusi yang berbasis pada pemikiran mereka sendiri.

  • Konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari

Terkait prakti baik di modul pembelajaran berdiferensiasi saya mencoba mengenal setiap murid secara pribadi dengan memperhatikan keunikan mereka dalam hal kekuatan, minat, dan tantangan yang dihadapi. Saya juga menyesuaikan materi pembelajaran dan strategi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan dan keunikan masing-masing murid. seperti, menyediakan berbagai materi pembelajaran dalam berbagai format seperti video, audio, dan teks. memberikan tugas yang menantang dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda.

Dalam pembelajaran sosial emosional saya memandu murid untuk belajar mengungkapkan diri mereka dengan jelas dan sopan kepada teman dan guru. Saya juga memastikan bahwa lingkungan kelas adalah tempat yang aman dan menyenangkan bagi semua murid. Serta mendorong murid untuk membangun hubungan dengan orang lain, mengembangkan rasa empati, dan meningkatkan keterampilan interpersonal.

  • Informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP.

International Coach Federation (ICF) adalah organisasi global yang didedikasikan untuk mempromosikan standar etika, kualitas, dan profesionalisme di dalam dunia coaching. Menurut ICF, coaching adalah sebuah proses di mana coach bekerja dengan coachee untuk memfasilitasi pertumbuhan pribadi dan profesional serta membantu mencapai tujuan yang diinginkan.

ICF menetapkan 11 standar core competencies bagi coach untuk membantu coachee mencapai hasil yang diinginkan. Berikut adalah beberapa standar core competencies menurut ICF:

  • Mengembangkan hubungan yang saling percaya antara coach dan coachee
  • Menetapkan tujuan dan sasaran yang jelas bersama coachee
  • Menggunakan pertanyaan yang efektif untuk membantu coachee mengidentifikasi masalah dan tujuan
  • Mengembangkan rencana tindakan yang spesifik dan dapat diukur bersama coachee
  • Membantu coachee mengevaluasi kemajuan mereka dan membuat perubahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka
  • Memperkuat keterampilan dan sumber daya coachee untuk mencapai tujuan mereka
  • Meningkatkan kesadaran coachee tentang diri mereka sendiri, potensi, dan cara mereka mempengaruhi orang lain
  • Menyediakan umpan balik dan dukungan yang positif dan konstruktif
  • Mengakui dan menghormati perbedaan kultural dan kepercayaan coachee
  • Menjaga kerahasiaan coachee dan menjaga etika yang tinggi
  • Mengembangkan dan memperbarui keterampilan coaching mereka melalui pelatihan dan pembelajaran berkelanjutan.

https://coachingfederation.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun