Poin selanjutnya yang perlu disadari adalah, adanya hubungan yang tidak harmonis antara kekhilafahan Turki Utsmani dengan para "Warlord"nya khususnya Mesir di-era Ali Pasha. Ketidakharmonisan itu disebabkan banyaknya "kepentingan politis" yang melatarinya yang kemudian berujung pada "permusuhan" antara Mesir dibawah pimpinan Ali Pasha dengan Kekhalifahan Turki Utsmani diera Mahmud II, yang berujung pada merdekanya wilayah Mesir dari kekhalifahan Turki Utsmani pada 25 Mei 1838 M.
Dari poin-poin inilah, alangkah tidak tepat menyatakan bahwa "Wahhabi" tersebut diasumsikan sebagai "pemberontak" atas kekhalifahan Turki Utsmani.
Demikian, semoga tulisan sederhana ini dapat sedikit menggugah sikap "kritis" dan "proporsional" dalam menyikapi gerakan dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikut-nya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI