Mohon tunggu...
Gutamining Saida
Gutamining Saida Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Kedungtuban Kab Blora

Jalan-jalan, membaca cerita, Seorang istri yang banyak mimpi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Amplop Coklat yang Hilang

4 Desember 2024   17:12 Diperbarui: 4 Desember 2024   17:24 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya ampun, Bu Yulis, jangan bikin saya tambah stres!" kata Bu Mul, sambil mencoba tersenyum kecut. Namun, ia tidak bisa menyembunyikan rasa cemasnya.

Di tengah kegaduhan itu, hanya satu orang yang tetap tenang dan tak terganggu yaitu Bu Rini. Ia duduk di sebelah meja bu Yulis. Bu Rini, fokus menatap layar laptopnya. Jari-jarinya lincah mengetik sesuatu. Tidak ada sedikit pun tanda bahwa ia peduli dengan keributan di sekitarnya. Bu Rini memang dikenal sebagai sosok yang pendiam, sangat disiplin dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.

"Bu Rini, kok nggak komentar? Lagi sibuk banget ya?" celetuk bu Suryani, guru  IPS sambil mendekati mejanya. Bu Rini hanya mengangkat bahu tanpa melepaskan pandangannya dari layar laptop. "Masih ada laporan yang harus selesai. Maaf ya, nggak bisa ikut heboh." Mendengar jawaban datar itu, bu Suryani hanya tersenyum kecil dan kembali ke tempatnya.

Sementara itu, Bu Mul terus mondar-mandir di ruang guru. Saking paniknya, ia bahkan tanpa sadar mengangkat sedikit bagian bawah bajunya. Entah untuk mengelap keringat atau sekadar gerakan refleks karena gelisah. Tentu saja, ini tidak luput dari perhatian rekan-rekannya.

"Lihat tuh, masih muda tapi udah pelupa. Jangan-jangan ini gara-gara faktor U," canda Bu Endang, guru Bahasa Inggris, sambil tertawa.

"Eh, jangan sembarangan! Kalau faktor U itu usia, Bu Mul masih jauh dari itu. Mungkin dia cuma lagi banyak pikiran," sahut Bu Iip.

"Kalau begitu, mungkin faktor U yang lain yaitu upyek! Hahaha!" kata Bu Yulis, mengulang candanya tadi. Kali ini, tawa guru-guru lain semakin kencang.

Sebelum teman guru beranjak membantu, Bu Mul tiba-tiba berseru. "Ketemu! Astaghfirullah, ternyata diatas buku!" katanya dengan nada lega.

Seketika suasana ruang guru dipenuhi gelak tawa. Semua orang merasa lega sekaligus geli melihat betapa paniknya Bu Mul beberapa menit yang lalu.

"Lain kali jangan sampai kejadian begini lagi ya, Bu Mul," kata bu Yulis. "Kalau amplop jawaban hilang beneran, bisa gawat!"

"Duh, iya bu. Peristiwa ini jadi pelajaran. Terima kasih ya, semuanya," ujar Bu Mul sambil tersenyum malu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun