TUGAS PENDIDIKAN KELUARGA
ESAI TENTANG "PROBLEMATIKA REMAJA MILENIAL"
Dosen Pengampu : Dr. Syur'aini, M.Pd
Oleh:
Gustika Rahayu Putri
NIM: 20005044
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Problematika Remaja Millenial
Jika ditanya soal apa itu remaja, jawaban dari kebanyakan orang mungkin berbeda-beda. Selama ini, remaja hanya diidentikkan dengan anak yang berada di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Namun, pernyataan tersebut memang tidak salah, hanya saja kurang tepat dalam pengartiannya. Definisi remaja ternyata lebih luas dari pada itu.
Pengertian Remaja
Remaja adalah waktu dimana manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat dikatakan sudah dewasa tetapi tidak pula dikatakan anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan dimana manusia dari usia anak-anak menuju usianya yang lebih dewasa. Menurut WHO, masa remaja terjadi dalam rentang usia 12-24 tahun. Sementara, menurut peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, arti remaja merupakan penduduk yang berusia 10-19 tahun.
Dalam mempelajari perkembangan remaja ini dapat kita definisikan secara biologis sebagai perubahan fisik yang ditandai dengan permulaan pubertas dan penghentian pertubuhan fisik: secara kognitif, sebagai perubahan dalam kemampuan berpikir secara abstrak atau secara sosial, sebagai periode persipan untuk menjadi dewasa. Pubertas adalah periode beberapa tahun dimana pertumbuhan fisik yang cepat dan perubahan psikologis yang memuncak pada kematangan seksualnya.
Dalam masa remaja, berbagai perubahan terjadi pada diri anak sebagai bentuk dari pubertas. Perubahan yang terjadi itu pada umumnya meliputi:
- Berat dan tinggi anak yang akan bertambah.
- Tumbuh bulu pada kemaluan.
- Payudara membesar (hal ini terjadi pada anak perempuan).
- Mimpi basah (kepada anak laki-laki).
- Meningkatnya kemampuan berpikir dan memiliki perasaan yang lebih sensitif atau lebih emosional.
- Dan mulai berkembangnya organ vital.
Tidak heran jika masa remaja adalah salah satu fase perkembangan manusia yang paling pesat. Anak di usia remaja juga lebih cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi. Tanpa kontrol yang tepat dari dirinya sendiri mapun dari orang tua, hal ini akan dapat membuat mereka terjerumus pada kenakalan remaja. Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua untuk memberi perhatian dan pengawasan pada anaknya yang masih berusia remaja.
Problematika Remaja Milenial
Pada zaman sekarang banyak sekali remaja-remaja yang salah dalam memilih pergaulan. Banyak dari perilaku mereka yang menyimpang, tidak sesuai dengan ajaran agama yang telah diterapkan dan juga tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Kenakalan remaja pada umunya terjadi karena kurang perhatian dari orang tua, membuat remaja memilih mencari perhatiannya diluaran sana dengan mengesampingkan apa yang sebenarnya harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Selain itu, krisis ekonomi juga menjadi penyebab terjadinya problematika pada remaja. Maka dari itu, tumbuh kembang remaja pada zaman sekarang ini sudah tidak lagi dapat dibanggakan.
Apabila dilihat dari lingkungan sekolah, problematika yang sering terjadi pada remaja diantaranya seperti: 1) Sering tidak masuk sekolah tanpa adanya keterangan, 2) Meninggalkan sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung, 3) Membawa senjata tajam ketika sekolah, hal ini yang dapat menimbulkan aksi tawuran antar remaja ataupun antar sekolah. Apabila dilihat dari luar lingkungan sekolah, banyak sekali problematika pada remaja yang dapat ditemui seperti: 1) Banyaknya remaja yang mengikuti balapan-balapan liar, 2) Meminum-minuman keras atau mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti narkoba dan lainnya.
Jika diperhatikan lebih rinci banyak sekali problematika yang terjadi pada masa remaja milenial saat ini. Berikut ada bebeapa jenis problematika yang terjadi pada remaja, sebagai berikut:
- Penyalahgunaan Narkotika
Dalam dunia medis, Narkotika berfungsi sebagai analgetik yang membantu untuk mengurangi rasa sakit dan obat untuk penenang yang hanya boleh digunakan dirumah sakit untuk pasien yang menderita penyakit berat. Misalnya saja penyakit kanker, dimana dengan rekomendasi dari dokter atau diberikan kepada orang-orang yang akan menjalani operasi.
Selain itu, narkotika ini juga menimbulkan efek halusinasi atau impian yang indak atau bahkan rasa nyaman. Dengan timbulnya efek halusinasi inilah yang dapat menyebabkan sekelompok masyarakat terutama remaja ingin menggunakan narkotika tersebut walaupun dalam kondisi yang tidak sakit. Dan hal itu jugalah yang membuat dan mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan narkotika. Bahaya menggunakan narkotika tersebut apabila tidak sesuai dengan peraturan dan akan menyebabkan adanya adiksi atau ketergantungan.
- Perilaku seksual sebelum menikah
Perilaku seksual yang terjadi pada remaja yang belum menikah diakibatkan karena banyaknya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia khususnya. Perilaku seksual sebelum menikah ini tentu sangat bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai sosial yang ada pada masyarakat Indonesia. Didalam agama, khususnya Islam hubungan seperti ini adalah termasuk kedalam dosa besar.
- Perkelahian antar pelajar
Perkelahian yang dilakukan antar pelajar akan dapat merusak dan mengakibatkan memperlemahnya persatuan dan kesatuan para pelajar dan merusak nilai-nilai sosial yang dimilikinya. Peranan organisasi sekolah sangat diperlukan agar dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan kebiasaan yang buruk seperti ini, organisasi tersebut seperto OSIS, PMR, dan Pramuka. Organisasi tentunya akan dapat mengembangkan kreativitas dan efektivitas kaum pelajar dan apabila terjadi permasalahan maka akan diselesaikan dengan bermusyawarah bukan dengan kekerasan fisik.
- Peredaran pornografi
Peredaran pornografi, baik itu dalam bentuk sebuah gambar yang tidak layak, majalah yang didalamnya mengandung unsur pornografi yang dapat merusak mental dan moral anak, sampai dengan beredarnya obat-obat perangsang nafsu seksual, dan lain sebagainya.
- Kelompok anak-anak yang suka pengrusakan terhadap barang-barang atau barang milik orang lain, seperti halnya mencuri, atau mencoret-coret sesuatu hal yang mampu merusak keindahan lingkungan.
- Membentuk sebuah kelompok atau geng dengan penampilan dan tindakan yang dilakukan menyeramkan, seperti geng yang bertato atau geng motor, dan sebagainya. Dan bagi para remaja hal ini tentu akan mengarah pada kegiatan anarkis yang akan membuat keributan pada masyarakat.
- Memakai pakaian yang tidak sesuai dengan keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal, misalnya saja memakai pakaian yang tidak seharusnya dipakai seperti memakai rok mini atau pakaian yang terbuka, tentu tidak sopan apabila dipandang oleh masyarakat dan tentu juga akan memancing kejahatan yang akhirnya membahayakan diri remaja itu sendiri.
SimpulanÂ
Dapat disimpulkan baha pada dasarnya problematika yang terjadi pada remaja meliputi semua perbuatan-perbuatan mereka yang menyimpang dari norma-norma yang telah ditentukan dan juga norma hukum pidana yang dilakukan oleh seorang remaja dan hal yang mereka lakukan akan merugikan diriya sendiri dan orang-orang yang berada disekitarnya.
Kenakalan yang terjadi pada remaja disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya perhatian orang tua, maka dari itu figure orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik, untuk dapat menuntun remaja milenial agar dapat berhasil memperbaiki dirinya lebih baik kedepannya, agar kelak bergunan bagi lingkungan masyarakat, bahkan bangsa dan juga negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H