Dalam mewujudkan ajaran Tri Hita Karana harus dilakukan oleh campur tangan manusia. Manusialah yang berfungsi sentral dan sangat penting dalam mengamalkan ajaran ini. Manusia harus membangun dirinya untuk menjadi pelaku utama terwujudnya Sundaram. Ajaran sundaram sebagai folosofi keharmonisan.  Keharmonisan akan membawa kehidupan yang sejahtera lahir dan batin apabila diwujudkan dengan keberanarn dan kesucian. Keharmonisan ini dapat terjadi beriringan dengan mengamalkan Tri Hita Karana. Tri Hita Karana adalah kehidupan yang seimbang antara berbakti kepada Tuhan, mengabdi kepada semua umat beragama dan menyayangi alam dan lingkungan. Bentuk implementasi Tri Hita Karana sesungguhnya dapat diterapkan kapanpun dan dimanapun. Ajaran dari Tri Hita Karana tidak dapat dipisahkan karena parahyangan , pawongan dan palemahan saling terikat satu sama lain dan dapat menciptakan kebahagiaan manusia antar penciptanya dan juga dengan alam  yang harus diamalkan dalam kehidupan individu, dalam kehidupan keluarga, dalam kehidupan desa adat, dalam kehidupan kerja maupun secara global.