Mohon tunggu...
Gusti Gultom
Gusti Gultom Mohon Tunggu... Freelancer - Pencari Ilmu

be you

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Digitalisasi dan Regenerasi Pertanian Solusi Peningkatan Ekonomi Nasional

26 Juli 2022   21:54 Diperbarui: 26 Juli 2022   22:11 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertani dengan cara milenial yang dilakukan oleh anak-anak muda dapat menjadi contoh bagi mahasiswa untuk mencintai dunia pertanian. Dengan mengaplikasikan teknologi, bertani bukan lagi pekerjaan yang konvensional namun suatu pekerjaan yang bergengsi.

Kebijakan pemerintah untuk mendukung digitalisasi pertanian turut menjadi kunci sukses di masa yang akan datang. Tanpa adanya dukungan dari pemerintah, digitalisasi pertanian tidak mungkin dapat dicapai. Pemerintah perlu membuat program digitalisasi pertanian ke dalam program kerja jangka pendek dan jangka panjang. 

Program ini jika dikerjakan sesaat maka hasilnya pun tidak akan maksimal dan tidak ada kesinambungan. Padahal, data di sektor pertanian setiap saat akan mengalami perubahan.

Jika tidak dilakukan dalam jangka panjang maka data tidak akan terkumpul sehingga dapat menimbulkan perkiraan yang kurang tepat. Data merupakan aset penting untuk digitalisasi dan perlu disimpan dan dikelola dengan baik. Dengan adanya data, kelak akan mudah untuk menentukan model untuk perkiraan jadwal tanam, panen, kebutuhan pupuk, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2018. Hasil Survei Pertanian Antar Sensus (Sutas) 2018.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Ekspor Menurut HS, Desember 2020. Jakarta(ID): Badan Pusat Statistik.

Dermoredjo, S. K., Saputra, Y. H. dan Azahari, D. H. (2020) "Dampak pandemi covid-19 terhadap perdagangan dalam negeri komoditas pertanian," Dampak Pandemi Covid-19: Perspektif Adaptasi dan Resilensi Ekonomi Pertanian, 15, hal. 127--148

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun