Mohon tunggu...
Gusti Gultom
Gusti Gultom Mohon Tunggu... Freelancer - Pencari Ilmu

be you

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Digitalisasi dan Regenerasi Pertanian Solusi Peningkatan Ekonomi Nasional

26 Juli 2022   21:54 Diperbarui: 26 Juli 2022   22:11 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 disusul kelompok usia 35-44 tahun dan 55-64 sementara kelompok usia 25-34 tahun hanya 10,65% dan kelompok usia <25 tahun hanya mencapai 0,99% (paling rendah) (BPS, 2018).

Pandemi akibat Covid-19 telah berdampak pada kinerja sektor pertanian. Namun, kontribusi pertanian terhadap perkonomian nasional sangat dirasakan di tengah-tengah pandemi Covid-19. Sektor pertanian mampu bertumbuh positif dan bahkan menjadi satu-satunya sektor yang bertumbuh positif dengan pertumbuhan produk domestrik bruto (PDB) sebesar 1,75% di tahun 2020 (BPS, 2021). 

Nilai ekspor selama pandemi pun mengalami peningkatan sebesar 14,03% dan menyumbang surplus neraca perdagangan. Sektor pertanian menjadi penyelamat perekonomian Indonesia selama pandemi Covid-19.

Sektor pertanian masih minim digitalisasi. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat pendidikan petani yang rendah, usia yang sudah tidak muda lagi, dan kurangnya edukasi dan sosialisasi tentang digitalisasi di sektor pertanian. Pengadaan fasilitas untuk mendukung digitalalisasi perlu dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan pihak swasta dan perguruan tinggi. 

Pihak swasta dapat menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR) untuk pengembangan teknologi di dunia pertanian. Perguruan tinggi menjadi salah satu tonggak penting untuk menuju digitalisasi pertanian karena perguruan tinggi berperan sebagai penyedia ilmu dan juga calon-calon sumber daya manusia (SDM) yang kelak dapat menjadi petani yang melek teknologi. 

Hal ini sangat diperlukan karena usia petani yang didominasi usia 40-an sangat sulit untuk menyerap perkembangan teknologi dan informasi sehingga dibutuhkan generasi baru yang memahami teknologi untuk membawa perubahan di dunia pertanian.

 Digitalisasi yang sangat dibutuhkan di sektor pertanian berupa penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) berbasis data untuk membantu petani mengetahui waktu menanam, panen, pemupukan, pengairan, dan lain-lain. Di era internet of things (IoT) saat ini, digitalisasi menjadi solusi menuju peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. 

Peningkatan ini akan diikuti oleh peningkatan nilai ekonomi pertanian. Pemanfaatan teknologi diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas kepada petani. Dengan menerapkan teknologi, petani tidak lagi bertani secara konvensional namun sudah melibatkan teknologi untuk memudahkan pekerjaannya. 

Pola pikir petani harus diubah dari petani konvensional menjadi petani melek teknologi. Sektor pertanian terdiri atas banyak informasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan performanya. Informasi yang dibutuhkan terdiri dari data suhu, kelembaban udara, intensitas cahaya, curah hujan, bibit, pupuk, jenis tanah, dan lain-lain.

Informasi ini tentu tidak dapat dikelola oleh petani sehingga peran pemerintah dibutuhkan untuk melakukan pengelolaan ini dan pada akhirnya petani dapat menggunakan data yang telah dikelola tersebut. Penerapan teknologi di sektor pertanian dapat meningkatkan jumlah, kualitas, dan menghemat biaya produksi.

Digitalisasi pertanian tidak akan berhasil jika tidak didukung dengan regenerasi tenaga kerja. Setiap tahun, perguruan tinggi negeri dan swasta meluluskan ratusan ribu mahasiswa. Perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi jembatan untuk mengarahkan minat dan menyadarkan para generasi muda untuk memperbaiki sektor petanian sekaligus menjadi regenerasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun