Mohon tunggu...
Gus Ros
Gus Ros Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Masih belajar dan terus belajar ...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Meraih Asa Bersama Sahabat

10 Februari 2017   09:40 Diperbarui: 10 Februari 2017   10:01 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : pantai di larantuka [dok.pribadi]

Kini Kyai Mustofa telah tiada. Namun semangat kesederhanaan dan pengorbanan telah terwariskan kepada putri dan menantunya. Lahan hijau yang kini menjadi lingkungan pesantren tahfidz yang asri dan nyaman telah diwakafkan oleh Kyai Mustofa untuk lembaga yang di kelola oleh Samil dan istrinya. Masyarakat sekitar pesantren banyak merasa terbantu dengan kehadiran pesantren itu. Ada yang menjadi karyawan di pesantren, mulai dari tenaga keamanan, kebersihan, katering dan juga bagian administrasi. Adapula yang secara tidak langsung mendapatkan manfaat kehadiran pesantren itu, ada tukang becak, tukang ojek, dan warung-warung disekitar pesantren. Apalagi semenjak pesantren itu menjadi referensi bagi lembaga-lembaga lainnya yang ingin mengembangkan pesantren ala konsepnya Samil.

Hampir tiap pekan ada rombongan yang datang berkunjung mengadakan studi banding ke pesantrennya Samil. Nah rombongan itulah yang terus menggairahkan kehidupan ekonomi disekitar pesantren. Bak tempat wisata, semakin banyak orang tahu, semakin banyak pula yang tertarik berkunjung ke pesantren itu. Ada yang sekedar ingin tahu , ada pula yang serius ingin mengadopsi konsep yang dijalankan pesantren.

***

Alhamdulillah, harapan dan cita-citaku dan juga cita-cita Samil mulai terwujud. Anak perusahaan yang diamanahkan oleh ayah kepadaku terus bergairah maju. Kesuksesan demi kesuksesan terus diraih oleh perusahaanku. Mulai beranjak dari sekala kecil hingga kini dapat bergerak secara multinasional.

Meski tidak ringan untuk membangun perusahaan dari bawah, karena ayah menginginkan aku harus berani dan berusaha untuk mandiri. Tidak bergantung kepada kesuksesan orang tua. Saya yakin kesuksesanku juga atas dukungan dan doa ayah bunda dan juga dari istri dan anak-anakku. Tanpa dukungan mereka rasanya sulit semua ini terwujud.

Dan kini, aku terpanggil untuk terus membantu mewujudkan cita-cita Samil sebagaimana yang telah kami deklarasikan 20 tahun silam suatu sore dipinggir sungai samping pesantren.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun