Masih sawah, tetapi sekarang 2024 semakin banyak orang yang membangun rumah dengan lantai yang lebih tinggi dari jalan yang sedang tumbuh meninggi itu.
Saat ini ketika hujan turun, yang ada hanya penyesalan dan deg-degan.
Kenapa dulu saya membuat selokan pembuangan limpahan air ke tanah pekarangan saya, karena sekarang halaman rumah saya tergenang air hujan yang mengalir dari jalan raya yang semakin meninggi itu, mengalirkan air ke jalan selokan yang dulu mampu menampung aliran tapi sekarang air itu meluber ke halaman dan semakin dekat dengan lantai rumah.
Ah perbuatan baik yang berubah jadi penyesalan.
Pernah ada keinginan untuk saya tutup saja selokan itu, tapi kalau saya tutup maka rumah mertua dan paman yang sudah tidak bisa tumbuh meninggi lagi itu yang akan terbenam oleh air hujan.
Ya dengan menyesal niat menutup selokan tidak jadi saya teruskan.
Saya hanya bergumam, apa ini hasil sekolah para insinyur sipil yang membangun jalan tanpa memikirkan warga kanan kiri jalan .
Atau memang kita warga negara ini diajak ikut berkesinambungan membangun, membangun meninggikan rumah mengikuti tingginya jalan raya yang sedang masa pertumbuhan entah sampai umur berapa pertumbuhan ketinggian jalan raya itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H