Yaa ujungnya kami harus dipaksa bersabar meratapi tenggelamnya rumah oleh banjir.
Itu cerita rumah bapak saya di Jawa Timur.
Ternyata hal itupun saya alami sekarang ini dirumah saya sendiri.
Saya membangun rumah tahun 2009 di daerah Garut.
Waktu itu sudah lebih tinggi dari jalan raya teras rumah saya.
Tapi kini 2024 jalan raya yang dilewati kendaraan jurusan Bandung Pameungpeuk itupun juga sedang mengalami masa pertumbuhan yang entah sampai usia berapa jalan raya itu terus bertumbuh bertambah tingginya.
Sementara rumah saya sudah selesai masa pertumbuhannya.
Dan jalan raya beraspal itu terus tumbuh entah sampai kapan.
Tahun 2009 saya berbaik hati.
Saya sisakan sebagian tanah saya untuk selokan kecil yang membuang limpahan air hujan ke saluran irigasi dibelakang rumah.
Ketika itu kanan kiri saya masih banyak lahan kosong.