Hari ini saya dalam perjalanan ke Surabaya dengan naik kereta api.
Didalam rangkaian gerbong, pihak KAI sudah menyiapkan tempat sholat, digerbong resto, ada ruang kecil untuk sholat dan sandal untuk wudu juga disiapkan.
Ketika saya akan berwudu saya lihat ada jejak sandal basah dilantai, meninggalkan bekas basah dilantai.
Bisakan ya dibayangkan betapa jejak sandal basah itu mengganggu pemandangan, dan tentu ada kesan lain seandainya yang berwudu melintas ruang resto yang banyak orang makan didalamnya?.
Lalu bagaimana dong?
Saya yakin bagi saudara muslim yang pernah belajar bab taharah di kitab-kitab sunan akan menjumpai satu bab tentang mengusap khuf.
Khuf adalah sepatu kulit yang tinggi dizaman Nabi SAW.
Dalam bab itu, ketika dalam keadaan musafir seorang muslim diizinkan untuk tidak melepasnya selama tiga hari.
Lalu bagaimana ketika berwudu.
Pada waktu berwudu maka ketika bagian membasuh kaki, kaki tidak usah dibasuh, cukup mengusap bagian punggung khuf dengan tangan basah.Â
Hal itu sudah mencukupi.Â