Dengan catatan ketika pertama memakai khuf, sebelum masukkan kaki kedalam khuf seorang muslim dalam keadaan punya wudu.
Sehingga selama belum melepas khuf, kapanpun dia batal wudunya bagian membasuh kaki ketika berwudu hanya diganti dengan mengusap punggung sepatu kulit itu.
Dari pelajaran tentang khuf itulah saya berusaha menerapkannya dalam kehidupan perjalanan saya.
Saya berusaha mencari solusi yang mudah buat diri saya.
Setiap akan mulai perjalanan, sebelum memakai kaus kaki, saya biasakan diri saya untuk berwudu.
Sehingga ketika batal wudu, dan ketika panggilan sholat datang, ditempat seperti kereta api ini, segera saya berwudu seperti wudu pada umumnya, hanya saja ketika bagian membasuh kaki, saya cabut kaki saya dari sepatu, saya usap punggung kaus kaki dengan tangan basah.
Dan segera menuju musholah kereta api, tanpa meninggalkan jejak basah dilantai, sehingga lantai tetap bersih tidak ada kesan jorok.
Ketika masuk musholah lepas sepatu dan tunaikan kewajiban sebagai muslim, sholat dengan tetap berkaus kaki.
Semoga kisah perjalanan ini bisa menjadi solusi yang memudahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H