Mohon tunggu...
Abdul Ghofar
Abdul Ghofar Mohon Tunggu... Operator - Menulis mengisi waktu mengungkap rasa

Santai

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Solusi yang Mudah

5 November 2023   13:18 Diperbarui: 5 November 2023   13:28 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini saya dalam perjalanan ke Surabaya dengan naik kereta api.

Didalam rangkaian gerbong, pihak KAI sudah menyiapkan tempat sholat, digerbong resto, ada ruang kecil untuk sholat dan sandal untuk wudu juga disiapkan.

Ketika saya akan berwudu saya lihat ada jejak sandal basah dilantai, meninggalkan bekas basah dilantai.

Bisakan ya dibayangkan betapa jejak sandal basah itu mengganggu pemandangan, dan tentu ada kesan lain seandainya yang berwudu melintas ruang resto yang banyak orang makan didalamnya?.

Lalu bagaimana dong?

Saya yakin bagi saudara muslim yang pernah belajar bab taharah di kitab-kitab sunan akan menjumpai satu bab tentang mengusap khuf.

Khuf adalah sepatu kulit yang tinggi dizaman Nabi SAW.

Dalam bab itu, ketika dalam keadaan musafir seorang muslim diizinkan untuk tidak melepasnya selama tiga hari.

Lalu bagaimana ketika berwudu.

Pada waktu berwudu maka ketika bagian membasuh kaki, kaki tidak usah dibasuh, cukup mengusap bagian punggung khuf dengan tangan basah. 

Hal itu sudah mencukupi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun