Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Berjudi dengan Nasib

28 Desember 2019   22:11 Diperbarui: 28 Desember 2019   22:14 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita bayar sendiri."

Istri saya menatap mata saya dengan tajam. Saya merasa seolah sedang diselidiki dengan saksama dalam tempo sesingkat-singkatnya di sebuah ruang introgasi seorang komandan musuh bebuyutan.

"Yakin, nih?"

"Ya, yakin."

Saya, sih, yakin saja, karena saya percaya pada kawan lama saya itu. Saya selalu memulai dengan percaya, optimistis, dan berpikiran positif. Setidak-tidaknya, dulu saya tidak pernah berkonflik dengan kakaknya Sarwan, atau antara kakaknya Sarwan dan kawan-kawan saya lainnya.     

Akan tetapi, saya agak berdebar juga. Keberdebaran saya muncul di antara keyakinan saya, baik soal surat kontrak kerja dan tiket penerbangan, dan kekhawatiran istri saya dengan soal biaya perjalanan.

Seekor kelelawar berkelebat di depan beranda seusai pesta sawo di halaman depan rumah tetangga samping kiri. Malam kian meninggi ke puncak waktu.

Saya meyakinkan istri saya sekali lagi dengan membalas tatapannya. Baru kemudian istri saya membuka layar ponselnya untuk mencari dan membandingkan tiket di agen-agen penjualan tiket elektronik.

Memang, setiap saya atau kami hendak ke mana dengan penerbangan, istri saya yang memesan tiket, bahkan sampai pada tahap check in pesawat. Saya tidak bermaksud merepotkannya, melainkan agar urusan pengeluaran keluarga semacam itu tetap berada dalam kendali bersama, apalagi sebagian besar uang saya dari gaji ataupun bonus selalu saya alihkan ke rekeningnya. 

***

Sambil menunggu hasil pencarian dan pembelian tiket elektronik, saya melamun. Dua minggu saja saya berada di rumah terasa sangat singkat, dan sebentar lagi saya akan pergi lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun