Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Akek Bagak Menanam Batu

17 Januari 2019   14:46 Diperbarui: 17 Januari 2019   15:01 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yang ada batang seruk dan banyak kemunting! Woi, Akek Bagak! Coba tengok di mana asap mengepul!"

"Mana?"

"Woi! Pakai mata kalau mencari, jangan cuma pakai mulut!"

 Bininya terpaksa berdiri di sebuah batu memanjang nan lebar di kaki bukit setelah membuat api dan menutupi dengan ilalang basah untuk menaikkan asap sebagai posisi. Akek Bagak langsung menemukan posisi bininya.

"O, sudah kelihatan. Tunggu!"

Segera ia menuruni batu dan lereng Bukit Betung. Rasa lapar memang harus diredam. Tidak ada ketenangan berpikir dalam kondisi perut diaduk rasa lapar. Itu pun dipahaminya, dan membuat langkahnya terasa ringan menuju makanan.

Bininya kembali duduk dan membuka bekal makanan yang dibungkus daun simpur. Beberapa kali terdengar kicau perbak, disusul ketutu, dan sesekali telagup (pergem). 

 "Tidak terasa puluhan tahun, batu-batuku di pesisir-pesisir sana sudah kelihatan dari lereng bukit," kata Akek Bagak setibanya di dekat bininya.

"Tanah kita memang cocok untuk batu-batumu."

"Oh, ya, kau masak apa tadi?"

"Tadi pelepas-pelepas sekitar rumah kita dapat banyak. Puyuh, ketutu, keroak..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun