Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sekumpulan Pemburu Beasiswa di Kupang, NTT

12 Desember 2017   20:45 Diperbarui: 12 Desember 2017   22:44 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu Sabtu siang belasan orang duduk selingkaran dua meja bundar di ruang pertemuan Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC), Kupang, NTT. Masing-masing membentangkan komputer jinjing atau buku catatan, dan sering berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.

Ruang Kelas. (Dok. BBaF)
Ruang Kelas. (Dok. BBaF)
Pada suatu sore atau malam, sebagian dari mereka duduk di beranda. Ada yang membuat lingkaran kecil. Ada juga yang duduk pada sebuah kursi panjang. Sementara di ruang tamu ada yang sedang berwawancara dengan seorang mentor menggunakan bahasa Inggris.

Diskusi di Beranda (Dok.BBaF)
Diskusi di Beranda (Dok.BBaF)
Mereka adalah para pemburu beasiswa (scholarship hunters). Dan, mereka sedang 'belajar' di Kelas Berburu Beasiswa ala FAN (BBaF) yang dibentuk sejak 4 Maret 2011.

Ya, kelas ini terbentuk dari hasil inisiasi Forum Akademia NTT (FAN). Latar pembentukan adalah banyaknya peluang beasiswa untuk kawasan timur Indonesia tetapi sedikit yang berhasil meraihnya. "Sedikit" itu karena kurang informasi sekaligus pendampingan yang efektif bagi para pelamar.

Oleh karena itu, kelas BBaF merupakan wadah bagi para pencari beasiswa untuk berkumpul. Dan, para pencari itu terkhususkan bagi anak-anak NTT. Dan, kelas BBaF merupakan sebuah kelas non-formal dan bebas biaya (gratis).

Pendiri dan fasilitator kelas ini adalah Olyvianus Dadi Lado atau akrab dengan nama Olkes. Master of International Development, Development Studies dari Universitas Canberra, Australia ini sekarang bekerja di Badan Program Pembangunan PBB atau United Nations Development Programme (UNDP).

Tempat penyelenggaraan kelas ini, dalam pengakuan Olkes, berpindah beberapa kali sejak 2011 hingga 2014. Mulai dari sebuah ruangan di Gedung Resource Bappeda NTT dan lopo (pendapa) sederhana di halaman belakangnya, pindah ke kantor PWI NTT, pernah juga di kantor CIS Timor, pernah di kantor KPAD prov. NTT, dan akhirnya di kantor IRGSC.

Kelas pun, umumnya, memiliki ketua kelas. Di kelas ini para ketua kelas terdiri dari Olkes, Merly Aclin Nuasizta Klaas, Seluz Fahik, Welmince Davis-Djulete, dan Yanto Kapa Djeen. Mereka secara sukarela membagikan waktu, tenaga, bahkan merogoh kantong masing-masing untuk mengurus dan memastikan diadakan sesuai dengan jadwal (setiap Sabtu).

Para mentornya adalah kakak-kakak senior yang telah berhasil mendapatkan beasiswa ke berbagai negara yang menyediakan beragam beasiswa. Kakak-kakak senior ini bisa terdiri dari orang-orang yang sudah menyelesaikan studi, dan orang-orang yang sedang berada dalam masa studi.       

Tujuan diselenggarakannya kelas ini adalah bertukar informasi, berbagi pengalaman, berdiskusi, memaparkan tips-tips meraih beasiswa dalam-luar negeri. Kemudian dikhususkan lagi, misalnya kegiatan berupa berbagi (sharing) informasi beasiswa, pendampingan selama proses pengisian aplikasi, persiapan wawancara, dan lain-lain.

Berikutnya, mengenai informasi beasiswa. Kelas ini menyebarkan beberapa jaringan (link) informasi. Di antaranya, berdasarkan negara tujuan dengan nama-nama beasiswanya, misalnya Taiwan, Jepang, Jerman, Amerika, Belanda, Australia, Inggris, Perancis, New Zealand, Endeavour, dan lain-lain; memeriksa situs-situs universitas luar negeri yang akan dituju; memeriksa situs studi luar negeri; dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun