Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keluarga Paling Bising Sedunia

17 Juni 2017   17:07 Diperbarui: 17 Juni 2017   20:16 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayangnya saya tidak mendapati bayangan siapa-siapa. Tidak ada gelagat apa pun yang patut saya curigai. Hanya dedaun pisang melambai-lambai ditiup angin, dan sedikit terkena pantulan lampu dari rumah-rumah di atas rumah keluarga paling bising sedunia itu. Juga, kedua anjing kami sama sekali tidak bereaksi.

Lampu ruang keluarga dan teras rumah itu tiba-tiba menyala. Derap langkah para penghuninya ikut menyerbu pendengaran saya.

“Neneeek! Ikuuut!”

Diem lu, bocah!”

“Nggak mauuuu!”

Kagak! Lu di dalem aje ame emak lu,” bentak neneknya. “Kagak ngarti orang tue mau bikin perhitungan ame biang bangsat itu!”

Pintu depan terkuak. Si nenek keluar sambil berteriak dan memaki. Kemudian memutari pagar kayu terasnya dengan celingukan ke sana-sini.

Tidak lama menantunya keluar sambil menggenggam sebilah parang. Dia bergegas turun lantai teras, dan berjalan cepat ke jalan setapak di depan teras, lalu beralih ke jalan setapak sebelah rumah mereka.

Wah, bakal seru nih, pikir saya.

Tetap tidak ada apa-apa atau siapa yang mereka temukan. Dari beranda Panggung Renung saya pun tidak melihat siapa-siapa. Remang pantulan lampu-lampu tidak mampu mengungkap adanya sosok siapa yang patut saya curigai sebagai ‘pemancing di air keruh’.

“Brengsek! Mane pengecut itu! Lu jual, gue beli deh!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun