Setiap orang harus bersiap-sedia kapan saja untuk bertanggung jawab atas pemilihan kata-kata itu terhadap siapa saja di kemudian hari. Dan siapa saja, bahkan seorang profesor pun, harus bersiap-sedia kapan saja untuk terkena “tembakan” kata-kata itu. Masing-masing memiliki risiko, entah wajar ataupun keterlaluan. Kalau tidak siap, tinggalkan saja jejaring media sosial itu.
Persoalannya, di dunia orang dewasa, hukum formal sudah berlaku. Mengumbar kata-kata yang “tidak menyenangkan”, sudah ada pasal dan sanksi hukumnya. Yang tidak tahan mental tapi memiliki kawan setara emosinya, lalu mendatangi pengejek dan menganiaya atau melakukan tindakan secara fisik pada si pengejek, maka berbeda lagi pasal dan sanksi hukumnya.
*******
Panggung Renung Balikpapan, 2017