Mohon tunggu...
Gus Negara
Gus Negara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Imperialisme Budaya yang Dilakukan Media di Asia dan Amerika

28 Februari 2018   00:10 Diperbarui: 6 Maret 2018   22:30 4108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Cina

Sejak Cina berubah menjadi komunis saat rezim Mao Zedong, Cina tertutup akan dunia luar, segala hal terkait media dan hiburan di Cina sangat tertutup, dan setelah Mao Zedong Meninggal dan dilanjutkan dengan rezim Deng Xiaoping pada tahun 1970, Cina menjadi lebih terbuka, dan media adalah bagian penting untuk ekonomi pemerintahan. Cina menggunakan Communist media system, yang berarti media merupakan alat pemerintahan dalam bidang politik dan ekonomi(McPhail, 2014, h. 248).

Cina sendiri menjadi pemain besar dalam bidang media, dan mengalami perkembangan yang pesat dari tahun 1978-2010 jumlah surat yang beredar di Cina mencapai 1939 surat kabar, pendapatan iklan di tahun 2011 mencapai RMB 48,7 juta, beredarnya 9884 majalah(hingga tahun 2010), 97750 program televisi, dan pada tahun 2012 Cina menjadi pengguna internet terbesar di dunia dengan angka pengguna mencapai 538 juta orang. Kebijakan yang lebih terbuka tersebut juga merupakan bagian dari proyek pemerintah Cina, yang dibentuknya kementerian radio, film dan televisi.

Selama dekade tersebut hanya terdapat satu stasiun televisi swasta yang berpusat di Hong Kong yaitu Phoenix TV (McPhail, 2014, h. 250). Saluran swasta tersebut sebenarnya juga dikontrol oleh pemerintahan Cina, yang bertujuan untuk mendukung dan menyiarkan suara dari cina kepada orang-orang tionghoa yang tersebar diseluruh dunia. Dengan kebijakan tersebut kita sekarang sering melihat film-film dari negeri tirai bambu tersebut. aktor-aktor laga yang terkenal seperti Bruce Lee, Andy Lau, Donnie Yen, Jackie Chan, Jet Lee, Sammo Hung, Stephen Chow. 

Kebanyakan film-film dan hiburan tersebut datang dari Hong Kong yang terbuka akan pasar bebas. Kebanyakan film-film yang di ekspor dari Cina mengandung unsur-unsur kebudayaan Cina seperti bela diri Shaolin, kerja keras, hormat kepada orang tua, dan nilai-nilai kebijaksanaan dari Konfusius. Sehingga kita yang melihat dan terpengaruh dari film tersebut tertarik untuk mempelajari bagaimana beladiri tersebut (merupakan salah satu imperialisme budaya dari Cina).

Kebijakan tersebut untuk membuka pasar keluar negeri dan dalam hal ini pemerintah sangat mendukung kegiatan tersebut, tetapi banyak ilmuan mengatakan bahwa kebijakan tersebut berbau politis dan ekonomi. Menurut Junhao Hong(dalam McPhail, 2014, h.251) kebijakan tersebut bertujuan agar Cina semakin di dengar di forum-forum politik dan ekonomi, budaya dunia. Hal tersebut juga dibuktikan dengan organisasi media cina membidik pasar domestik dengan internasional dengan membuka kantor media di negara barat.

Dalam hal menyamakan suara di forum dunia, Cina melakukan 3 proyek besar, yang pertama untuk menyamakan raksasa media dan berita yang ada di negara barat seperti CNN dan BBC, Cina meluncurkan CSNG(China Satellite News Gathering) pada tahun 2008, terdiri dari 50 stasiun TV, dan CCTV merupakan pemimpin dari aliansi tersebut. Proyek Kedua, pembentukan Xinhua News Agency, dalam rangkauntuk menyamai AP Associated Press dan Reuters dari Amerika(McPhails, 2014, h. 252), dan yang terakhir untuk menyaingi raksasa Time Warner, Disney, Viacom, Newscorp, Cina menginvestasikan RMB 45 miliar untuk proyek "Aircraft Carrier"(McPhails, 2014, h. 252).

Tidak hanya dalam bidang pemberitaan media dan hiburan saja, tetapi juga seperti new media. di Cina Google, Yahoo, Line, What's app, Facebook, Instagram dilarang(terkecuali di Hongkong, yang merupakan pasar bebas), kemudian Cina berusaha menyaingi raksasa pencarian terbesar di dunia yaitu google dengan nama Baidu browser, untuk menyaingi dalam hal instant messaging seperti Line buatan korea dan What's app buatan amerika, Cina membuat WeChat, untuk menyaingi raksasa Apple dan menguasai pasar di Asia, Cina mengeluarkan produk Smarthphone miliknya sendiri dengan merek Xiaomi, Oppo, Vivo.

Jepang

Jepang merupakan salah satu negara yang dapat dikategorikan sebagai macan asia. Karena menurut McPhail (2014, h. 253) Jepang merupakan pengekpor film animasi sebesar 60% di dunia. Jepang juga terkenal dengan film-film horror produksinya seperti the Grudge, The ring, Jouon, dan film-film tersebut telah di remake oleh Disney yang telah bekerjasama dengan Jepang.

Jepang juga banyak melakukan penjualan film-film melalui media online agar dapat dijangkau oleh dunia. Tetapi banyaknya film-film animasi yang diproduksi oleh Jepang tersebut kebanyakan diproduksi di luar negara Jepang(McPhail, 2014, h. 254). Penulis sendiri juga membuktikannya dengan film Naruto yang tim produksinya banyak orang-orang dengan nama-nama korea. Meskipun begitu film animasi buatan Jepang sangat laku di negara ini dan di negara-negara tetangga maupun negara barat. Film-film animasi produksi Jepang seperti Naruto, Bleach, Dragon Ball, Doraemon, Ninja Hatori, One Piece banyak ditonton oleh anak-anak hingga ke orang dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun