Mohon tunggu...
Catatan Guskur
Catatan Guskur Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Dari membaca (IQRA) akhirnya Menulis, Catatan Guskur hanya sebagai pengingat dari hasil kajian diskusi pribadi, semoga dapat bermanfaat sebagai koleksi literasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Symbol Di atas Kubah Masjid

24 Januari 2025   22:39 Diperbarui: 24 Januari 2025   23:11 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Nurul Huda, Bonang-Tangerang (Koleksi Pribadi)

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai asal-usulnya:

1. Kekaisaran Ottoman
   - Pada abad ke-14, Kekaisaran Ottoman mengadopsi simbol bulan sabit dan bintang untuk mewakili kekaisaran mereka. Simbol ini digunakan dalam bendera dan lambang mereka.
   - Lambang ini kemudian diasosiasikan dengan Islam karena Kekaisaran Ottoman adalah sebuah negara Muslim yang penting dan berpengaruh.

2. Bentuk Atap Masjid
    - Sejak awal pembangunan masjid pertama di Madinah (622 M), bentuk atap masjid masih berbentuk atap datar. Belum ada pemakaian atap lengkung atau kubah.
   - Penerapan ini baru pertama diterapkan pada bangunan Qubhat al Sakhra di Jerussalem (678 M) dan kubah pada bangunan Masjid Jamik Damaskus. Keduanya dibangun oleh Khalifah Al Walid dari Dinasti Umayyah.

Adapun menurut sejarah Islam, pemakaian bentuk kubah yang pertama kali ditemukan pada makam istri Nabi Muhammad SAW yang bernama Maimunah binti Harits, yang meninggal pada 65 H atau tahun 680 M dan dikuburkan dalam bangunan beratap setengah lingkaran.

D. PENUTUP
Selama ratusan tahun, Kekaisaran Utsmani menguasai dunia Islam. Maka dapat dipahami mengapa simbol bulan sabit dan bintang dikaitkan dengan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ini.

Perlu dicatat bahwa simbol semacam ini tidak disebutkan dalam Alquran dan Rasulullah Nabi Muhammad SAW pun tidak menggunakannya.

Kesimpulan:

Dengan adanya penjelasan diatas, mengenai symbol pada atap masjid mana yang benar seharusnya dipakai.?! Maka bukanlah suatu persoalan yang krusial, khususnya dalam rangkaian ibadah.

  • Sehingga bebas untuk menggunakan symbol apa saja pada atap kubah masjid yang hanya sebagai ornamen.
  • Sementara symbol bulan sabit dan bintang lebih berakar pada sejarah daripada teks-teks suci Islam.
  • Tidak ada dalil Al-Qur'an yang secara khusus mengaitkan symbol tersebut dengan agama Islam.
  • Symbol ini pertama kali diadopsi oleh Kekaisaran Ottoman dan kemudian menyebar ke negara-negara Muslim lainnya sebagai bagian dari identitas nasional dan kebudayaan.

@guskur, dari berbagai sumber

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun