2. Ka'bah Sebelum Islam
 - Sebelum kedatangan Islam, Ka'bah memang dijadikan pusat penyembahan berhala oleh suku Quraisy dan suku-suku Arab lainnya. Mereka menempatkan berbagai patung dan berhala di sekitar dan di dalam Ka'bah.
  - Penyembahan ini dilakukan dengan cara tawaf (berkeliling) di sekitar Ka'bah, dan terkadang dengan cara yang tidak sopan atau bertelanjang.
B. PERUBAHAN KA'BAH
Ka'bah adalah pusat ibadah dalam Islam yang awalnya dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Ismail. Setelah kedatangan Islam, Ka'bah dibersihkan dari berhala dan dikembalikan fungsinya sebagai rumah ibadah kepada Allah.
1. Pembersihan Ka'bah
  - Setelah penaklukan Mekah oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 630 M, Ka'bah dibersihkan dari semua berhala dan dikembalikan fungsinya sebagai rumah ibadah kepada Allah yang Esa.
  - Nabi Muhammad SAW sendiri yang memimpin pembersihan ini dengan memusnahkan berhala-berhala di sekitar Ka'bah.
Hal ini tertulis dalam sebuah Hadits Riwayat Bukhari:
  "Setelah Fathu Makkah, Rasulullah memasuki Ka'bah dan menghancurkan berhala-berhala yang ada di dalamnya dengan tongkatnya sambil membaca: 'Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap.'"
C. HAJAR ASWAD Â (Batu Hitam)
Hajar Aswad adalah hanya sebuah simbol dan bukan untuk disembah. Hal ini perlu dijelaskan untuk menepis anggapan bahwa umat Ialam menyembah batu hitam (hajar Aswad).Â
- Islam sangat menentang penyembahan berhala dan menolak kemusyrikan atau menyekutukan Tuhan, Islam menekankan penyembahan hanya kepada Allah yang Esa.
- Islam sangat menentang penyembahan berhala atau benda mati. Penyembahan hanya ditujukan kepada Allah yang Esa.
- Ka'bah dan Hajar Aswad tidak disembah, akan tetapi dihormati sebagai bagian dari ritual ibadah yang mengikuti teladan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW.
1. Simbolisme Hajar Aswad
  - Hajar Aswad adalah batu yang diyakini berasal dari surga dan ditempatkan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail saat membangun Ka'bah.
  - Batu ini bukan untuk disembah, melainkan sebagai tanda dimulainya tawaf dan untuk menghormati tradisi Nabi Ibrahim.
2. Hadits Mengenai Hajar Aswad
  - Umar bin Khattab, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, pernah berkata saat mencium Hajar Aswad:
  "Demi Allah, aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberi manfaat atau mudarat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah mencium engkau, maka aku tidak akan menciummu." (Shahih Bukhari, Hadits No. 1597)
  - Hadits ini menegaskan bahwa mencium Hajar Aswad adalah tindakan simbolis berdasarkan teladan Nabi Muhammad SAW, bukan karena batu itu memiliki kekuatan gaib.
D. IBADAH HAJI BERBEDA DENGAN PAGAN (Musryik)
Sebuah pertanyaan diatas, mengenai ritual ibadah haji umat Islam meniru atau mengikuti cara-cara pagan (Musryik) Mekkah dalam sejarah adalah tidak benar.
- 1. Latar Belakang Ibadah Haji: Ibadah haji memiliki sejarah yang panjang dan terkait erat dengan Nabi Ibrahim, yang dianggap sebagai nenek moyang umat Islam. Ritual thawaf, misalnya, didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!