Mohon tunggu...
Gusblero Free
Gusblero Free Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Freelance

Ketika semua informasi tak beda Fiksi, hanya Kita menjadi Kisah Nyata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Istri Rasul Meninggal Dunia

1 Juli 2016   23:18 Diperbarui: 20 Juli 2016   02:10 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasulullah SAW berasa sayu mendengar semua itu. Jibril naik menghadap Allah, lalu menyampaikan, adakah Allah mendengar kata-kata saidatina Khadijah itu? Allah menjawab, bukan hanya kata-katanya saja, bahkan bisikannya juga. Kemudian Allah meminta Jibril menyampaikan salam buat saidatina Khadijah.


 Jibril turun dan memberitahu Rasulullah SAW akan hal itu. Rasulullah SAW menyampaikan salam tersebut kepada isteri tercinta. Dalam sesetengah riwayat disampaikan tangan Saidatina Khadijah seakan bersilang di dada begitu gembiranya saat menyambut salam itu, hingga kanjeng ibu saidatina Khadijah melafazkan bacaan yang begitu masyhur hingga saat ini :

Allaahum ma antas salaam - waminkas salaam
 Wa ilaika ya 'uudus salaam
 Fahayyina rabbanaa bis salaam
 Wa adkhilnal jan nataka daaras salaam
 Tabaa rakta rabbanaa wa ta 'aalaita yaa dzal jalaali wal ikraam.

 Ya Allah, Engkaulah kesejahteraan, dari Engkaulah asal kesejahteraan dan kepadaMu
 pula kembali kesejahteraan, maka hidupkanlah aku dengan kesejahteraan dan
 masukkanlah aku kedalam surga kampung kesejahteraan. Maha Mulia Engkau
 Ya Allah Yang Maha Memiliki Kemegahan dan Kemuliaan.

Kita, tentu tidak bisa menyamakan kanjeng ibu saidatina Khadijah dengan ibu nyai Fatma Mustofa. Tetapi, sudah pasti bu nyai Fatma Mustofa adalah juga saidatina Khadijah bagi Gus Mus. Yang menemani Gus Mus selama ini, hingga apa pun yang dikenali Gus Mus sudah pasti juga dikenali ibu nyai, hingga apa pun yang dirasakan Gus Mus sudah pasti pula apa yang dirasakan ibu nyai.

Seribu ketawakalan barangkali akan bisa memberikan kekuatan. Walau sudah pasti tak akan pernah sama, utamanya bagi seseorang yang telah melihat firasat serupa ini. Semuanya berawal dari cinta, hingga seorang pecinta akan mengetahui apa yang sejatinya akan menimpa yang dicintai.

AKU MELIHATMU

aku melihatmu
tersenyum bersama embun pagi
aku melihatmu
bernyanyi bersama burung-burung
aku melihatmu
bergerak bersama mentari bersama angin dan mega-mega
aku melihatmu
terbang bersama sekumpulan burung gereja
aku melihatmu
berenang bersama ikan-ikan dan lumba-lumba

aku melihatmu
meratap bersama mereka yang kelaparan
aku melihatmu
merintih bersama mereka yang kehausan
aku melihatmu
mengaduh bersama mereka yang kesakitan

aku melihatmu
berdendang bersama ibu yang meninabobokkan anaknya
aku melihatmu
melangkah bersama hamba yang berjuang menggapai citanya

aku melihatmu dalam gelap
aku melihatmu dalam terang
aku melihatmu dalam ramai
aku melihatmu dalam senyap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun