tentang canda tawa yang merenyah di halaman kampus tua
tentang aroma daun pandan yang kita gelar menjelang malam
tentang seseringai perih dari segores kata kesal
yang menyisakan luka  di tepian rasa, tanpa duga
lalu kita balut dengan kedalaman cinta
: sampai sesore ini
isrtiku, mari kita duduk bersama di pelataran senja ini
menyulam sore yang merambat anggun di butiran air hujan
pada remang gerimisnya ada lintas bayangmu membawa mimpi
dan secangkir wedang kopi yang selalu kau saji menjelang pagiÂ
menawarkan kehangatan mesramu, sekadar melarungkan hasrat