CINTA DI PELATARAN SENJA
tanpa kedip kutelusuri gemulai ayun serumpun kamboja
yang bersemayam di teras, depan rumah kita
pada batangnya, ada serabut cintamu yang menyelendang,
menjarah setiap hembus nafas setiaku
kelopak merah muda yang menggeliat di serimbun-serimbun daun
tetap tak seindah geliat tubuh dan ranum senyum
yang kau suguhkan di setiap ujung pagi
: sampai sesore ini
isrtiku, mari kita duduk bersama di pelataran senja ini
merakit kisah silam yang berpernik cerita warna cinta