Mohon tunggu...
Syabar Suwardiman
Syabar Suwardiman Mohon Tunggu... Guru - Bekerjalah dengan sepenuh hatimu

Saya Guru di BBS, lulusan Antrop UNPAD tinggal di Bogor. Mari berbagi pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehatkah Mental Saya, Kamu dan Kita?

12 Oktober 2020   03:05 Diperbarui: 12 Oktober 2020   05:24 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stress Pemicu Gangguan Kesehatan mental

Pada Hari Kesehatan Mental Sedunia dua hari lalu yang tahun ini kebetulan jatuh pada susunan tanggal yang bagus 10-10-2020, saya mendapatkan tiga kado istimewa:

  • mendapat buku yang menurut saya pas dengan momen itu yaitu buku “The Happy Therapy Book” karya Tara de Thouars, Resep Sederhana Hidup Bahagia, hadiah ini saya dapatkan sebagai hasil umpan balik pada kegiatan Festival Literasi Kemenkeu RI
  • hadiah kedua saya mampu menahan godaan dan rayuan belanja di e-commerce yang memberikan diskon pada tanggal 10-10-2020, artinya mental saya masih sehat untuk menahan uang untuk tidak memanjakan keinginan
  • hadiah ketiga saya bersyukur sebagai guru karena klaster pendidikan dikeluarkan dari UU Cipta Kerja yang hebohnya masih terasa sampai sekarang.

Salah satu ciri orang yang mentalnya sehat adalah orang yang berkepribadian baik, orang baik harus bisa menjadi pemicu untuk kesenangan bagi orang lain.  Knowing that you’re a good person, triggers happiness.  Itu salah satu nasehat dalam buku yang saya terima.  Dalam bahasa agama sebaik-baiknya orang  adalah yang paling banyak memberikan manfaat positif bagi orang lain.  Berikan kebahagiaan pada orang lain, maka kau akan ikut bahagia.

Terlihat Riang dan Bahagia Ternyata Mengidap Penyakit Kesehatan Mental Parah

Masih ingat aktor Robin Williams penghibur wahid dari Hollywood? Pemenang Oscar sebagai aktor  pendukung utama di film “Good Will Hunting” yang pada tahun 2014 ditemukan meninggal di rumahnya karena bunuh diri.  Orangnya sangat lucu dan selalu menghibur.  Selain sebagai aktor beliau terkenal sebagai  komedian, seorang stand up komedian.  Pemirsa TVRI tahun  delapan puluhan pasti mengenal istilah nano-nano (nanu-nanu) yang dipopulerkan oleh Mork yang diperankan oleh Robin Williams dalam film serial "Mork and Mindy".

Banyak film yang diperankan Robin Williams  berhasil meraih penghargaan sekaligus jumlah penonton yang banyak.  Beberapa film terkenal yang diperankannya antara lain, Mrs. Doubtfire, Jumanji, dan Night at The Museum.  Film Night at The Museum dibuat trilogy, dan Robin Williams masih ikut bermain di sekuel terakhir yang dirilis 4 bulan setelah kematiannya.  Banyak yang berduka tentunya dan kaget karena aktor yang selalu menghibur dan membuat terawa ternyata menghadapai masalah mental yang sangat luar biasa. 

Pada sekuel terakhir flilm Night at The Museum : Secret of The Tomb, menurut penata riasnya  Robin William sering menangis karena sangat kesulitan menghapal dialog dalam film itu.  Ketika disarankan untuk meninggalkan dulu dunia film dan kembali ke dunia stand up komedi, Robin hanya mengatakan “Saya tidak tahu lagi, saya tidak tahu bagaimana caranya menjadi lucu”. Rupanya kesulitan fokus, gampang menangis, seperti orang yang bingung, itu sudah menandakan gejala mentalnya mulai terganggu.

Istri Robin dibuat bingung dengan gejala acak yang menimpa Robin Williams.  Berat badan yang terus menurun,  suaranya yang khas mulai berubah.  Perubahan perilaku yang tidak mudah dijelaskan. Ia menjadi paranoid dan takut ada seseorang yang mencuri dari dirinya.

Saya termasuk yang senang dengan kelucuannya, apalagi tahun delapan puluhan televisi juga masih tunggal yaitu TVRI, sehingga film Mork and Mindy yang mempopulerkan kata nano-nano sangat digemari ketika itu.  Cara kematiannya tentu membuat kaget, kok bisa ya orang yang selalu gembira dan menghibur orang dilanda masalah mental yang sangat berat. Jawabannya saya tebak sendiri, bahwa para komedian pun dilanda stress karena takut lawakannya tidak ditertawakan orang atau stress harus selalu menyiapkan materi lawakan.  Sehebat apapun lawakannya pada akhirnya akan menimbulkan kebosanan dan ditinggalkan penggemar.

Gejala dan Penyebab Penyakit Mental 

Stress Pemicu Gangguan Kesehatan mental
Stress Pemicu Gangguan Kesehatan mental
Dikutip dari halodoc.com inilah antara lain gejala-gejala awal gangguan mental:
  • Delusi, paranoia, atau halusinasi.
  • Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.
  • Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari.
  • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.
  • Menarik diri dari orang-orang dan kegiatan sehari-hari.
  • Mengalami nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
  • Mengalami perubahan suasana hati drastis yang menyebabkan masalah dalam hubungan dengan orang lain.
  • Merasa bingung, pelupa, marah, tersinggung, cemas, kesal, khawatir, dan takut yang tidak biasa.
  • Merasa sedih, tidak berarti, tidak berdaya, putus asa, atau tanpa harapan.
  • Perubahan drastis dalam kebiasaan makan, seperti makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.
  • Rasa lelah yang signifikan, energi menurun, atau mengalami masalah tidur.

Gejala-gejala ini hampir semuanya dialami oleh Robin Williams.

Sementara penyebabnya secara umum:

  • Faktor genetik atau terdapat riwayat pengidap gangguan mental dalam keluarga.
  • Kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan lainnya.
  • Memiliki kelainan senyawa kimia otak atau gangguan pada otak.
  • Mengalami diskriminasi dan stigma.
  • Mengalami kehilangan atau kematian seseorang yang sangat dekat.
  • Mengalami kerugian sosial, seperti masalah kemiskinan atau utang.
  • Merawat anggota keluarga atau teman yang sakit kronis.
  • Pengangguran, kehilangan pekerjaan, atau tunawisma.
  • Pengaruh zat racun, alkohol, atau obat-obatan yang dapat merusak otak.
  • Stres berat yang dialami dalam waktu yang lama.
  • Terisolasi secara sosial atau merasa kesepian.
  • Tinggal di lingkungan perumahan yang buruk.
  • Trauma signifikan, seperti pertempuran militer, kecelakaan serius, atau kejahatan dan yang pernah dialami.

Yang ditebalkan adalah yang dialami Robin Williams, begitulah yang dapat ditangkap dari penuturan teman dekatnya.

Bagaimana Menjaga Mental Tetap Sehat?

Dalam buku The Happy Therapy Book, Resep Sederhana Hidup Bahagia ada 89 resep untuk bisa hidup bahagia.  Saya tidak akan mengutip semua, tetapi hal-hal yang juga sering kita dengar, beberapa diantaranya berbagi kebahagiaan dengan orang lain, bersedekah, bersyukur, berkarya, temukan makna kehadiran diri, lakukan hobi, memaafkan dan minta maaf,  menahan emosi, membantu orang lain, mengingat kebaikan orang pada kita, pasrah dan ikhlas.  Itulah sebagian yang saya coba sampaikan pada tulisan ini.

Temukan makna kehadiran kita, terutama dari mana kita berasal, apa yang harus kita lakukan dan kemana kita akan kembali.  Kalau tujuan utama kehadiran kita sudah kita temukan, maka setiap langkah kita akan kita maknai untuk memberi manfaat pada orang lain. 

Memaafkan diri dan orang lain itu sangat membantu kesehatan mental kita, termasuk minta maaf tidak akan merendahkan kita.  Derajat memaafkan tentunya lebih tinggi karena posisi kita yang disakiti, tetapi artinya kita melepaskan rasa marah, dendam dan itu sangat luar biasa. Memaafkan diri juga sangat penting termasuk dari masa lalu kita.

Pasrah dan ikhlas kunci bahwa kita memiliki batas.  Kita tidak mungkin mengejar semua keinginan, ada yang harus kita lepaskan, kita ikhlaskan.  Pasrah pada hasilnya karena tidak semua sesuai keinginan kita, tentunya setelah kita menjalani proses dengan sungguh-sungguh.

Dalam tulisan ini saya juga kutipkan beberapa kata-kata bijak (quotes) dari buku yang sama:

Manfaat Berbagi untu Kesehatan Mental
Manfaat Berbagi untu Kesehatan Mental
Happiness doesn’t always about getting something, it also about giving something. Kebahagiaan tidak selalu tentang mendapatkan sesuatu, itu juga tentang memberikan sesuatu.

Ingatlah bahwa orang yang bahagia adalah bukan yang mendapatkan segalanya melainkan yang memberikan dan membagikan yang dia punya. H. Jackson Brown Jr.

Bersyukur atas apa yang telah anda miliki akan berakhir dengan memiliki lebih banyak.  Jika anda berkonsentrasi terhadap apa yang tidak anda miliki maka anda tidak akan pernah merasa cukup.  Oprah Winfrey

Mengakhiri tulisan ini, resep terbaik adalah mengingat kematian sebagai nasehat terbaik, bukan kita takut mati, tetapi dengan mengingat itu dan rahasia waktunya yang tidak pernah kita ketahui kita akan selalu berusaha berbuat baik termasuk menjaga mental supaya tetap sehat.  Menulis kalimat ini cukup berat bagi penulis, sambil berdoa semoga bisa menjalaninya.

Mati adalah kepastian, yang lain pilihan (anonim).  Semoga bermanfaat!

Sumber bacaan:

Thouars, Tara de  2019, The Happy Therapy Book, Resep Sederhana Hidup Bahagia, Literati, Tangerang Selatan

Kisah pilu Robin Williams Sebelum Meninggal Terungkap, 11 Oktober 2020. 12 Oktober 2020 https://republika.co.id/berita/p8bvha328/kisah-pilu-robin-williams-sebelum-meninggal-terungkap

Kesehatan Mental, 11 Oktober 2020. 12 Oktober 2020 https://www.halodoc.com/kesehatan/kesehatan-mental

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun